Kamis, 25 Juli 2013

KARNA SUARA

KARNA SUARA
                              BY. Zalfika Ammya
Malam itu aku ngerasa suntuk banget, tak puas di kantor, kuboyong kerjaan  ke rumah tuk dikotak-katik menghabiskan malam. Gitu aja yang aku kerjain setiap hari, kerja gak pakek waktu….bagi gadis tamatan SMK, jika tak dapat memanfaatkan kesempatan kerja pasti akan terlempar oleh senior-senior akademi atau yang pengalamannya selangit. Itu pun untung aku dapat kerja, kalo’ nggak, ya kayak Tina, Asih, Jui. Mereka juga dapet kerja, cuma seragamnya  biasa aja, ngurusin dapur,…nyusuin anak, nunggu suami pulang. ”Ah cepek sekali,” aku hanya ngeluh sendiri. Sesekali aku rileksin leher kekiri dan kanan.

                        UAHHHHHH…Ih anak gadis malasnya …Untung aja cuma sendirian di kamar kost, kalo tinggal ama Bonyok pasti udah diteriakin dari luar tuh. “Etik…...anak gadis tu harus semangat …. Ngulet kayak ular habis makan ayam,“ nyokap langsung protes kalo dengar anak gadisnya meregang otot. “Eh. Kok jadi ingat bonyokya dan keluarga sih. Kembali  kuselesaikan tugas yang sudah kusave di nootbook  elektronik. Belum selesai satu paragraf jenuh datang lagi,”Ah…. Ada apa sih… Tik…,” gumanku dalam hati memberi semangat diri sendiri.  Ingin kushut down laptopku yang terbaring di atas bantal kumal bercorak coklat kehitaman yang sudah pudar itu. Entah mengapa tiba-tiba ingin menyalakan program HP yang selalu menemaniku. ”Aduh ini lagu gak ada yang lain lagi, bosen ah ini lagi…..ini lagi. Kucari lagu yang dapat memberiku semangat malam itu. Tapi tak satu judul lagu yang menarik hati untuk menyemangatiku. Semenjak HP ini kubeli belum satupun lagu yang kumasukkan kecuali bonus dari ko Liong sang pemilik took. “Bosen juga denger lagu kebangsaan nih” pikirku dalam hati.

                    Ku alihkan program lain “Denger radio aja ah,” gumanku  dalam  hati. Tanganku masih mengotak- atik tombol hp” ..Dimana sih radionya….,” Ku temukan juga perangkat radio yang terselip rapi di folder media. Untung  saja program di hp dah pake bahasa ibu kalo masih pake bahasa asing  duh, ribet juga tuh mikir apa artinya. Masalah datang lagi nih. Radio mana ya, yang siarannya asik tuk jadi temen malam  ini  kembali kuberpikir. “Nah ada suara, nih,” kataku sambil tersenyum  seperti menemukan sesuatu yang sangat berharga. Radio apa  ni ya, dasar emang, perangkat sudah ada tapi belum pernah kugunakan. Padahal aku beberapa hari ini butuh hiburan.

                  Pendengar ..jika   anda  sedang   melaksanakan aktivitas   malam,…. Kami            ingatkan anda saat  ini  telah  menunjukkan  pukul 23  lewat  10  menit”. Kata suara  pertama kali kutemukan dalam program radio FM di frekuensi  96,4 itu langsung  mengalir ke dalam telingaku melalui headset yang sedari tadi kutancapkan dalam  lubang telingaku. Mataku pun spontan melihat  jarum jam yang tergantung  bersandar  di tembok kamar. Padahal baru 10 menit tadi lonceng jam itu berbunyi 11 kali.  Kuresapi kata kalimat yang diiringi backsound sayup-sayup.sepertinya instrument lagu lawas mancanegara. “rindu” Penyiarnya melepaskan satu kata saja..diiringi backsound yang menjadi lebih dominan. “Apa maksud penyiar ini,“ kuheran sambil menunggu kata yang disebutkannya lagi. Rasa ingin tauku membuat aku mengerutkan dahi mendegar apa yang dimaksud penyiar ini. “Pernahkan anda mengkaji kata yang hanya tersusun lima huruf ini  ataukah anda pernah merasakannya.” Lanjut penyiar itu sambil menyebutkan satu persatu huruf itu.

           Akupun mengeja huruf itu satu per satu, mengikutinya. R …I….N…..D……U. RINDU. “Ah, biasa aja gak ada yang istimewa pikirku.

           Walaupun sangat sederhana pendengar, dari 5 huruf itu dapat membuat dunia berantakan porak poranda,” aku tersenyum. Tak terasa kata protes spontan keluar, “Lu pikir bom,” “Ya…memang seperit bom,” tambah penyiar itu lagi sepertinya dia tau aku protes.

   Rindu bisam menjadi bom waktu yang dapat meledak, menghancurkan dunia ini. Apalagi menghancurkan dunia ini. Apalagi Anda tidak dapat menjinakkannya dan menyimpannya rapat-rapat.

  Apa sih yang mau disampaikannya, kok semakin bingun. Jadinya aku kesal sendiri mendengar apa yang dikatakan oleh penyiar itu. Mataku mentap langit langit kamar seperti mencari apa yang dimaksudnya. Sedangkan telingaku masih awas  menyimak  apa  yang diucapkan  penyiar  radio  itu.  Sebelum  Saya  lanjutkan kami persilakan Anda yang ingin memberi masukan dengan sebuah rindu. Mungkin Anda juga pernah dibingungkan oleh rindu” Suara itu mengundang pendengarnya bergabung tuk mengomentari rindu. ”Kami tunggu telpon dan sms Anda,” undangan tuk berkomentar di ulang lagi. Rasanya ingin juga telpon atau sms tapi aku belum tau nomornya “Kalau gua tau nomor SMS dan telponnya pasti dah gabung bang,” teriakku agak kesal. Aku jadi geregetan ingin sekali telpon, tapi bukan tuk mengomentari RINDU malah mau tanya apa yang ingin disampaikannya. Namun suara penyiar itu berganti  dengan suara cewek melantunkan lagu…

People say that you're no good for me
                     People say it constantly
                   I hear it said so much I repeat it in my sleep
                  Maybe I am just a fool for you, maybe you're no angel too
                   But all that talk tik cheap when I'm alone with you


Aku  hafal  sekali  lagu “ IF LOVE IS BLIND” Tiffany, “Wih …. Keren juga lagunya, bang,“ kataku menyetujui lagu yang diputarnya.  Kepalakupun  bergoyang  sambil  mengikuti sampai selesai.
 Pendengar  masih kami tunggu telpon dan  sms  Anda, bagaimana jika rindu melanda Anda.
 Ajakan tuk bergabung masih berulang, Tut…tut.tut.. Suara dering  telpon sudah terdengan tapi penyiarnya masih menyapa pendengar untuk bergabung seolah   mengabaikan telpon  masuk. “Pendengar kami yakin Anda masih ingat nomor telepon   dan sms ke studio kami…telpon Anda sudah dapat kami terima…,”  Sepertinya dering   telpon itu sengaja dibiarkan  tuk  memastikan  apakah  memang  benar ingin  bergabung.     Umpan sang pembawa acara mulai ditangkap pendengar nih. Pikirku  penasaran apa yang akan disampaikan pendengar radio lewat telpon saat itu. “Hallo, selamat  Malam,“ suara  penyiar  menyapa  pendengarnya.  “Eh, boleh  juga suara  penyiar satu  ini.”  Baru kusadari asik juga mendengarkan siaran radio. Tapi aku masih penasaran  dengan RINDU tadi ada apa ya. Aku malah memejamkan mata tuk menyimak percakapan mereka. “Hallo juga Bang Ojie,” oh  ini  ya suara bang Ojie yang sering di  bincangkan  kawan-kawan  di kantor, pikirku mengangguk  seperti mengerti apa yang  membuat kawan-kawan di kantor sering cerita dan membayangkan bagaimana sosok  Bang Ojie.
“Kalo denger dari suaranya cewek ini  gak  jauh  beda  dengan  umurku,” gumanku dalam hati. “Bang Ojie Ini dengan Nia di Sungailiat,” Cewek itu melanjutkan sapaannya dengan memperkenalkan diri.
 Sepertinya Bang Ojie pun sudah tau dengan suara itu, mungkin karena udah sering mendengarkan acara radio ini suara Nia dengan mudah dikenali Bang Ojie. 
….”Ya Nia di Sungailiat apa kabamu hari ini…”
Bang sebelum Nia jawab Nia mo tanya dulu nih, kok topiknya ini Bang … berat rasanya nih …ganti dong Bang,,” .
Dengan suara yang menggoda Nia mengajak bang Ojie tuk ganti topik bahasannya. Sepertinya bang Ojie memanfaatkan hal itu “Boleh saya tau seberat apa rindu itu bagimu Nia,” Merasa umpannya ditangkap mangsa semangat bang Ojie makin jadi, naluri wartawannya bermain. “Cengeng banget, nih cewek.,” aku jadi geram sendiri mendengar keluhan



manjanya. Tapi  boleh juga lah itung-itung  cari  semangat  tuk  melanjutkan tugas. Kuraih  guling  yang  sejak tadi sendirian di pojok ranjang besi buatan terbaru tahun ini. Kusanggahkan  dagu  dengan  tangan  kanan  beralaskan  guling  sedangkan  tanganku  yang  satunya menggerakkan  mous laptop. Sementara  obrolan  di  radio  semakin  membuat  aku  tak mengerti. “Langsung  aja Nia apa mau lo,“ kataku agak keras karna kesal.
Ayo Dong Bang Ganti Topiknya …. Nia Jadi Ingat Ama Aak Nih Bang … Mana Jauh Lagi” kata nia sambil tertawa kecil merasa malu…Oh Rindu Dengan Aak Nya Ya Nia … Emang Dimana Sekarang “ Bang Ojie Menebar Tanya Lagi… “Gak.. Ah  Bang… Ganti Aja Topiknya,“ Entah apa yang mereka bicarakan selanjutnya aku sudah tak tau lagi. Dan kitersadar hari telah pagi.
Sepanjang  jalan  Aku  masih  teringat keluh  kesah  Nia dengan  bang  Ojie  semalam. Aku bagai orang kelimpungan bingung walaupun sudah pagi seharusnya aku fresh, semangat,  tapi  pagi itu  aku  merasa  suntuk dan lelah …. Ingin  ku  putar  arah  langkahku  kembali  ke rumah. “Ahhhhh Sepagi ini  aku  sudah  loyo  apa  ya  hiburan  yang  bisa  buat semangat “ Pikirku membuang rasa malas. Biasanya setiap pagi aku berangkat kerja aku slalu ceria. Kantorku pun tak begitu jauh dari kost-kosan cukup dengar 2-3 lagu dah tiba di meja kerja.  “Bagaimana  mau  menyelesaikan pekerjaan  kalau  tak  semangat  seperti  ini,“ pikirku kesal  Untung  saja  bos  hari  ini keluar kota kalo nggak …wah bisa diomelin. Hari itu rasanya  paling  membosankan  selama  aku  kerja .tak  ada yang  kuselesaikan  selain  membasahi  mukaku  setiap  30  menit  sekali.  
Tiba  di rumah kuhempaskan  badan  di atas  kasur  tak  menghiraukan keringat  yang  masih mengalir di sekujur  badanku .hingga  aku  tertidur dengan  blazer  biru  muda  kesayangan  yang  cuma satu-satunya. Dering  ponsel  yang  ku setel lagu Laskar pelangi milik  Nidji membangunkan tidurku. Ku  rogoh  saku  celana  dengan mata  masih  mengantuk. “ Hallo   Tak tau siapa yang mengganggu tidurku tapi tetep kuterima telpon dengan suara yang masih berat. “Etik…. Jam  segini kamu  masih  tidur…” Mendadak  mataku  membesar, Sepertinya suara  mama, “Eh, Mama apa  kabar  Ma,“ Ku tanya kabar Mama sebelum Nyokap melanjutkan katanya. “Mama sehat …kamu sendiri gimana “ suara  mama  mereda…” Sukur  deh  kataku   dalam  hati  sambil  mengusap  dada.”  Tik sehat ma … ini juga baru mau mandi “ dengan  bangga  aku  mengatakan  pada mama  keadaanku Tapi apa jawab mama ” Baru  mau  mandi Tik …. Ya ampun … apa  aja  yang  kamu  kerjakan  sih …” mendengar omelan  mama  aku  jadi  bingung “ emang  sekarang  sudah  jam berapa  ya ”  Pikirku  saking  gugupnya aku tak tepikir lagi tuk melihat jam” Baru bangun tidur Ma …” jawabku manja supaya  mama  reda kembali ” Etik… Etik kamu itu semakin jauh dari  orang  tua  semakin  liar saja  sudah  jam  8  malam baru  bangun  itupun  mama  telpon  dulu.“  Apa? jam 8 malam? aku tersentak mendengar  kata  mama kulihat  jam  yang terpasang di HP.” Ia Ma  Etik kecapean  kali  pulang  kerja  langsung  tidur” moga  aja mama  mengerti dan menghentikan omelannya”  pikirku. Etik kalau kamu sakit siapa yang akan mengurus  mu. Sepertinya  mama  sangat  menghawatirkan  aku. “Gak Ma Tik sehat,“ kataku meyakini  Mama. 
“Kalo  kamu  gak betah Pulang saja Tik  Cari kerja disini  atau  Kuliah di  sini kan  enak  kalau  ada  apa-apa.’ Mama  membujuk  agar  aku  mau  pulang  dan  kuliah di Palembang.
Kata-kata mama yang paling tidak kusuka akhirnya keluar juga.” Katanya kamu mau kerja trus kuliah dengan biaya sendiri Tik..” Mama mengulagi kata-kata ku waktu minta izin kerja di Sungailiat tanah kelahiranku yang sudah 10 tahun lebih kami tinggalkan sejak Papa dipindah tugaskan di kota empek-empek.” Bener ma Tik gak apa-apa kok “kuyakinkan kembali mama yang masih cemas dengan keadaanku.”Benar ya kumu sehat ….kalau kamu sakit berobat tik …atau pulang  saja:” Telpon  mama  terputus  mungkin  signal  nya  lagi error.  Bonyok  sangat  mengharapkan aku  mau berkumpul di Rumah. Kuliah di Palembang atau Kerja kayak kakakku Indri dan adikku. Keluarga  ku  tergolong  mampu  untuk  memenuhi  kebutuhan  anak-anaknya  yang  Cuma  tiga orang cewek semua. Walaupun  penghasilan  PNS  Papa  dan  hasil  Butik  kecil  Mama  di  depan  rumah  Cukup  lah  untuk  kami bertiga.  Kak indri, aku  dan  Nesty  adiku  yang  baru  kelas XI  SMU  di  Palembang. ”  Ah gara-gara  tidur  siang  jadi  di  omelin  deh “ pikirku  Padahal aku belum sempat menanyakan kabar keluargaku di Kota  yang  terbelah  jembatan  Ampera. Aku  belum beranjak  dari  tempat  tidur  masih  membayangkan wajah keluargaku. ” Moga  aja  mereka  sehat ” pikirku  sambil  berangkat  menuju  kamar  mandi.
Beda Dengan Kak indri dan adikku Nesty habtik mandi aku tak biasa memakai wangi-wangian kayak cewek seusiaku apa lagi kalao gak kemana-mana.Ku muntahkan semua tiki yang ada dalam  tas  kerja  yang  juga  tas  pelindung  Laptopku. Paling  isinya Pulpen, Tipe ex dan buku kerja gak ada yang lain macam sisir, bedak, apa lagi abang bibir .Ku ingat lagi dengan kak indri yang isi tas Kuliahnya penuh dengan perlengkapan wanita. …membuat aku tersenyum apa lagi kalo ingat adikku Nesty ketahuan Mama bawa bedak dan Lipstik kesekolah …
“ Kerja ….Kerja  Etik…. Bayar hutang mu tadi “ kata- kata penyemangat itu sering ku ucapkan apalagi kalau aku lagi malas . Sejurus kemudian aku sudah disibukkan kembali dengan pekerjaan ku laptop seperti biasa diam saja saat ku tekan-tekan Tuts nya. Sebelum sibuk dengan pekerjaan Kupastikan  siaran radio yang  ku dengar malam  kemarin  menemaniku. Semangat malam itu membuncah tuk ngerjain semua tugas walau sedikit  kecewa  bang Ojie belum bisa menemaniku menyelesaikan  tugas.” mana  suara  penyiarnya  nih..  dari tadi  hanya lagu saja ..” Protesku mengerutu.  “ Cari siaran lain aja Ah ” Hp Hitam merah dengan sarung kondom biru  ku  pijit- pijit  mencari  siaran radio  lain  yang lebih  asik. Tapi belum  juga  ku  temukan  siaran  radio  yang mengulas  sesuatu  seperti  malam  kemarin  semua  hanya  memutar  lagu “  Ah  kalau hanya lagu gak perlu dengar radio lah ..” Nada  protes ku terucap kembali  sedangkan tangan kanan ku masih  mencari siaran yang ku suka dan kembali lagi di 96,4 fm. “ Eh ada suara Penyiar nih ..” pikirku dengan rasa senang.  Sepertinya aku sudah kepincut dengan siaran radio padahal  baru 2  kali  ini  aku  mendengar  radio  sejak tinggal di kota sungailiat.”Moga aja Penyiar yang semalam….” Harapku Eh mengapa aku jadi ingin dengar suara Bang Ojie Ya…” Ku  hentikan  mencari Freg Radio karena yang harap sudah ketemu. Bagai  mendapatkan  doorprize  aku  senang  banget  suara  yang tadi malam mengantarku tidur terdengar lagi. Tapi tak seperti  yang  ku  bayangkan  malam  itu  bang  Ojie tak  mengulas  topik  lagi “  Duh…… Kok lagu aja Bang … Apa  topiknya  ni…” Protesku  lagi  agak  genit  seperti  ada  yang  diajak  bicara.”  Biar deh  gak  ada  topik  yang  penting  bisa  nemenin aku kerja  malem ini piker ku sambil terus memencet tuts laptop.”Pendengar Senang Bahagia Suasana Malam Ini Kita Dapat Jumpa  Lagi  Penyiar itu kembali menyapa pendengarnya” Aku juga Bahagia bang “ celekuk ku nyeleneh spontan.”Malam Ini Terasa Indah Dihiasi Bintang Gemintang Smakin Cerah …. Moga Aja  Cerah Malam Ini  Secerah  Hati  Anda”  Sapa bilang bang …..Penasaran nih … ayo dong …yang  semalem lanjutin” Aku semakin mendesak  orang yang gak denger sama sekali Suaraku.
                Malam Ini Aku Tak Ingin Merusak Indahnya Malam Anda  Dengan Topik … Kita Nikmatin Indahnya Malam … Gimana?... “
 Loyo deh semangat akuih Bang Ojie ini .. suka  bener  ya  ngegantung  orang.” Malam semakin larut Topik yang kunanti takkan terjadi ..
Sekilas Saya Ulas Lagi Topik Semalam Pendengar Tentang Rindu “ Ya Rindu ….. Katanya Hanyalah Sebuah Rasa
Saat Sang Pemilik Hati Dan Rasa Teringat Akan Suasana Terbayang Gaya Perawakan Atau Apa Saja Yang Dapat Mengenang Sebuah Nuansa ….
Ada Yang Mengatakan Rindu Bisa Terobati Jika Sudah Terulang Lagi …ketemu Gitu …
Ada Juga Yang Memandang Rindu Hanya Sebuah Masalalu Yangtak Dapat Di Ulang Hanya Untuk Di Kenang”
Oh gitu ya bang aku hanya mengangguk kepala menyatakan setuju dengan kata bang Ojie ……….
Semua Tak Salah ….Semua Bicara Dengan Rasa… Dan  Logika..
Tak Ada Yang Berani Mengatakan Itu Salah Membantah Juga Saya … “
Demikian seperti kata buku yang saya baca … “
kata bang Ojie tak menyebutkan buku apa yang di  bacanya“Sayang Tadi Malam Tak Seberapa Yang Berani Mengungkapkan Rasa Dan Makna Rindu Itu” tambah Ojie.
Alunan  lagu ku ingin kau tau memutuskan kata bang Ojie. Semua telah ku catat dalam benak Ku….entah apa yang tersirat dalam sair lagu itu aku sudah terbang kealam lain teringat omelan mama lembutnya papa dan tingkah kakak dan adikku yang bagiku norak banget…..”Apa ini Rindu ya “…. Pikirku sambil mengerutkan dahi . ... Lamunan ku kembali lenyap setelah bang Ojie melepas suaranya  
Lagu  hanyalah  sebuah  ungkapan  rasa  yang  di  tuangkan  lewat syair  dan  dipercantik  dengan  harmontiknya   musik  Lagu  juga sebagai  penghibur,… tak mempedulikan  syair  dan irama yang menagalun atau jingkrak-jingktrak….tergantung siapa,  bagaimana yang  mendengarkannya… “
Boleh  juga  nih  Bang  Ojie ,… Selama  ini  aku  gak  mikir  tentang  lagu  eh  mala  mini jadi  tau  makna  lagu  nih …Pantesan  Aliran  Pop  Ku  jadi  kacau  gini … ya … lagu andalan kok malah sangat membosankan ”  Kata – kata bang Ojie menghipnottik ku Setiap kata yang dilontarkannya tersusun dalam Microsoft Word pengantar laporan Mingguan ku “ Ya  ampunnnn…. Kok jadi Gini sih … Untung aja belum ku simpan .”Wah gawat ni …. Kok gini sih ??  “ Pikirku sambil Men Delete Apa yang ku Ketik  tadi
Siang berikutnya  panas  menyengat, ingin ku lepas Bletzer ….pakai dalaman tanpa lengan warna Biru muda “ Fan nyalain dong AC nya dong Gua gerah  nih ”… Teriak ku pada Ifan yang  sedang  melepas  dua  kancing  atas  Kemejanya ….” AC  Dari Hongkong…Sela Tata sambil tertawa menimpaliku. Ifan malah Celingak – celinguk melihat kami tertawa. Tak mengerti apa yang kami tertawakan. Begitulah Ifan Duda anak 1 yang ditinggal pergi  istrinya karena kesal Ifan slalu gak nyambung kalo di ajak bicara… dan lebih parah lagi sampai keluar talak Ifan tak berniat mencari isrinya.
“Apa lo Fan …kok bengong”..Goda ku melihat gelagat bego Ifan,..” Panas Fan ….Mau di bukain bajunya..Celetuk Tata membuat muka Ifan merah dan mengancing kembali Bajunya.
  Ta..Lo Suka denger radio kan “….Slalu Tik .. emang Napa … Lo gak Suka … atau lagi demen… demen nya … nih … denger … Eh jangan –jangan …. Ayo..??....
“ Jangan – jangan apa ta… Lo tuh jangan mikir macem-macem ya ..”
         Kutangkap tangan Tata yang Menelunjuk mukaku seperti menuduh.
“ Gak gua Tanya aja ….Asyik juga ya… “.. Apanya yang asyik Tik … Acaranya Lagunya atau pembawa acaranya ..”Tau ah… “
 Ku tinggal kanTata yang masih penasaran Denganku.”…. 
     “ E….E….E …. Tik … Ayo cerita dong .??.. Penyiar Mana Siapa namanya ..Sudah pernah         Ketemu … Ganteng gak …”  
        Pertanyaan Tata melesat bak peluru snapan otomatis sekali larik pelatuk 2-3 muntah Peluru.
            “ Ta..Lo tu nanya apa Nuduh sih … mentang –mentang mantan wartawan “…
Ku alihkan pembicaraan Tata
               “ Nanya  Kok  panjang Emang nya Gerbong Kereta api apa…Sambung menyambung” “Gak  usah  Ngeles  deh .. Tik … Gua  juga  pernah  kok  gitu …” Maksud  lo Ta…..”
Giliran  aku  yang  bertanya  sama Tata
“..Eh kok semangat Gitu”..Ngomong aja penyiar mana, … kali aja Gua tau yang mana anaknya … TIk…”
Tata emang paling suka denger radio gak Pagi siang … sampai malam selesai acara Tata rutin Mengikutinya …Dimana siaran yang di sukanya ya disitu ia nongkrong …
“ ..Gak…. santai aja Ta… Lo pernah  kepincut  Penyiar ya  Ta.. Tanyaku  Penasaran …” Ya… gitu deh…. “ Jawab  Tata  asal  Sambil  mendaratkan  pantatnya  di  atas kursi kerja putarnya.
“ Sekarang Gimana Ta …. “ Pertanyaanku semakin Tajam “ Gi mana ya Tik .. Susah deh Ngomongnya.. Tik ..” emang  apa  sih  yang  buat  lo  demen  ama  penyiar  itu Ta ..” .” sudah  deh  Tik To  the  poin  aja  deh … Lo  suka  dengan  Penyia  jugakan …” Tata  malah  balik Tanya  padaku .. Jadi Bumerang  deh  piker  ku  malu. “ Gak kok .. Ta.. Cuma  ngerasa  asyik  aja  kalo  denger  suara  dan pengetahuan yang di sampaikannya   Ta … Kita kan anak baru ..he…he ” Kuyakini Tata sambil tersenyum Lebar.” Awas lo ya.. ntar kejadian loh…. “…. Gak mungkin deh Ta …Ku yakini lagi.. “ Gak ada  rumusnya  seorang  Etik  jatuh cinta  di  usia  Dini … Seloroh  ku  sambil  meninggalkan  Tata sendiri.
Siang di lepas  dengan  terbenamnya  matahari  rembulan  meneruskn  estafet  menerangi malam,  Aku  duduk sendiri di teras rumah  Kost  an, Tinggalkan  tugas  kantor….. tak  seperti  biasanya …apa lagi laptop masih tersimpan rapi.Ku tak mau Lepas dari Ponsel dengan Prog  Radio “ Kudengar apa yang disampaikan oleh penyiar, tak tau siapa yang bertugas yang pasti bukan bang  Ojie Dari suaranya pun bukan Laki-laki. Dengan sabar kutunggu seseorang di depan rumah. Kaki sebelah kanan ku jadikan penopang dagu…. Sambil memandang kea rah jalan sesekali kuikuti gerak kendaraan yang melintas didepanku sampai lepas dari pandangan. Hampir dua jam aku duduk menunggu tapi belum juga datang menghampiriku…. Padhal aku sangat mengharapkan kehadirannya.disini.Kini baru kurasakan banyak sumber pengetahuan yang dapat menambah ilmu terserah memilih, Tak hanya membaca mendengar siaran radio dan menyaksikan siaran televise pun dapat nambah ilmu  Tekadang hal yang di anggap sepele dapat membuat terlena dan menjadi sandungan penyebab gagal pekerjaan.
Masih termagu sendiri…… kugantikan kaki menopang dagu linu tlah terasa…matapun mulai redup. ”,,,, Hei,….. lagi apa lo… tik “ Sapa wanda mengejutkan ku, .
.” Eh lo wan … gak … lagi nunggu temen …nih,.. sebel dari tadi gak ada juga…”. Emang dah janji Tik ..” belom sich ……….” Ya … gimana sih Tik …. “.. yang udah janji aja kadang gak datang apa lagi gak janji … jaman gini masih percaya aja Tik… tik..Eh … Ngomong-ngomong cowok mana Tik … Kok gak ada beritanya .. “ Ocehan wanda membuat ku semakin jengkel
“ Cowok……….cowok mana Wan … Gak ada  kenal aja belom  … gi mana mo di siarin … lo kira gua aril luna maya apa….” , “ apa … Blom kenal … Udah ngarepin dateng … ha…..ha….ha….”Tawa wanda menbuat ku malu dan tambah jengkel,… Gila emang sih gak tau siapa yang ku tunggu malam itu….” Yang pasti Bukan Lo Wan .. “ Ku tinggalkan Wanda sendiri di teras yang memandangku miris, Mata play boy nya bermain tebar pesona. Gak kebayang deh kalo aku jadi korban Wanda …. Jadi yang ke berapa … empat, lima entah … dari  penghuni  rumah  kosan  jejer yang  ada  empat  pintu  ni  semuanya  pernah  jalan  sama  Wanda… belum  lagi  anak  kost  seberang … Ih .. serem,  Pikirku sambil mengangkat bahu. Memang malam yang menjengkelkan yang di harap gak datang Play Boy cap Ikan Kaleng merayu,…..
Senyum Tata Menyambutku Ramah pagi itu  “ Pagi Tik,…. Kok gak semangat ni …lagi marahan ya….” Sapaan Tata tak u hirau kan tas kerja kutaruh seenaknya…lalu kusedot the hangat yang sudah disiapkan kak Tina….muka yang hanya tujuh jari ini kusapu dengan tissue padahal gak ada keringat …….” Ada apa tik … cerita dong ..” Tata sudah berdiri didepan meja ku ..Aku hanya menarik nafas panjang “ Gak tau Ta … capek kali yaa….” Jawabku asal sambil menghabiskan teh yang masih seperempat gelas…” Capek pikiran apa capek hati nih…” Sepertinya Tata Tau apa yang sedang ku pikirkan.
”Ayo dong Tik cerita  aja………..Gua siap kok,…. jadi pendengar setiamu”… Ta …lo kan pernah jatuh cinta ….. Gimana sih rasanya “
tanpa basa basi ku tembak Tata dengan pertanyaan seputar perasaan
“ Eh ,…. Kawan- kawan … ada yang lagi jatuh cinta nih …”  ..
 “ hus …. Apaan sih Ta… Malu tau … Lagian sapa yang jatuh cinta” teriakan tata menyebar ke seluruh ruangan kantor .. untung saja pada blum datang …..kalo rame,…… duh malunya…Etik yang dikenal pekerja sejati  lagi jatuh Cinta …wah … gawat ..
  Ta…. Gimana rasanya …” ku ulangi lagi Tanya ke Tata setengah berbisik “ wah Gimana ya Tik … susah deh … Soalnya gak ada beda jatuh cinta ama gak …enjoy aja” …Tata tak serius menanggap ku .. “ Serius ni Ta,… lo kan dah Pengalaman … “ Tata meraih kursi yang ada di belakang nya … lalu duduk menghadapku ..
” Jatuh Cinta berjuta rasanya … tik …kadang senang … benci ,… bahagia …. Tertawa … menangis …. Kayak orang gila deh …Tik  “ Berarti lo pernah gila dong “… Gantian aku yang mengoda Tata.Suasana jadi berubah tawa kam mengundang perhatian kawan-kawan yang satu persatu mengisi tempat duduk masing-masing
Malam kedua kutunggu kehadiran nya di halte penantian. Bis cinta hanya lewat dengan kecepatan tinggi tak satupun yang berhenti mengajakku menuju ke tempat indah. Bersandar di tiang pilar rumah aku seperti sangat kasmaran menunggu dia yang aku pun tak tau. Siaran radio sejak sore tadi sudah ku pilih .. “mungkin saja ia datang ..”pikirku ..”
” Malam sayang  jalan yuk …” Uh mulai deh … si ganjen Wanda menggoda .. “ Maaf ya … Bisnya sudah penuh … “ Jawabku sambil masuk kedalam rumah …”Entar lo Tik pasti kan jatuh ke tangan ku “  Teriak wanda mengancam dari luar rumah  …” emang gua pikirin .. kasian deh Elo “… Kujawab teriakan wanda dan kembali ke teras rumah…..
” Mana sih kok blum ada juga … kemana aja sih atau ……lagi berduaan dengan pacarnya nih…..” Pikir ku menghela nafas Panjang… Suara music Di Hp ku terhenti sejenak berganti dengan nada lain … tanda masuk panggilan …
“Halo… Malam Ma … Tik Sehat … Ma … jangan Khawatir … tik sehat …. “ tanpa melihat siapa yang menghubungiku .. ku jawab telpon … “  Iya Nak mama juga tau….. Gak Usah Pulang ya… “ Kok suara Mama jadi lain ‘ pikirku
“ ….. ha…ha…ha…. “ suara itu malah tertawa… Makanya Tik …Pikiran tu jangan kemana-mana … Mang apa sih yang lo piker.
“ ya ampun…. Tata …. Ngagetin aja lo Ta … ada apa nih Tumben … malam Minggu telpon     Gua …
“ Iya nih tik Lagi sepi gak ada bokingan .. Ha…ha…ha.. “ Hus … Gila loh Ta .. “
 .. Gak …   canda aja … .  gua lagi di Warung Pojok ni .. ama … ..Biasa lah …” Yang Baru lagi  nih … “ Teriakku agak kesal … kok bias Tata ganti-ganti pasangan hamper tiap malam Minggu ..” Hus jangann teriak dong Tar Do’i kedenger…” kata Tata berbisik di telpon .
” ada apa nih … tanyaku lagi …
“ gak ah Cuma mo masti in lo masih sendiri apa gak …
” lo tu ya Ta … kerjanya hanya Godain Gua melulu .. Gak Bosen apa Ta …
“ Lo juga Apa gak bosen tiap malem sendiri aja …. Tik …
” Gak lah bentar lagi dia Dateng kok ….
” Apa ….. Udah jadian ya  Tik …. Kok Gak cerita sih ….
“ Habis lo nya sibuk terus … gak kasih kesempatan buat gua cerita “ Sengaja ku Bohongi Tata biar gak ngejek melulu ..
“ dah ya … Ta .. Met makan … Udah Tiba kan Pesenannya … salam ya buat yang baru …. Aku mo nunggu Juga ni … Daaaaaaaaaaaaaaaa” … “ Aku hanya tersenyum sendiri dengan gaya bohong ku kepada Tata …
Siaran Radio masih ku dengar tanda belum ada juga “ ah … kemana sih … kok gak ada juga “ Pikir ku tak sabar menunggu .. “ sakit kali ya … “ Ku mengunggu semakin jadi seolah ada yang benar-benar mau datang … ku berjalan ke halaman .. tepat di pintu pagar kuhentikan langkah dan melihat ke sebelah timur jalan … lalu bebalik ke arah barat ….. kupandang …. Lalu kembali ke teras … “ Tepat    pukul 21  suara yang ku tunggu nongol menyapaku.

Selamat Malam Pendengar apa kabar anda malam yang panjang ini, malam    mimggu di         rasakan malam yang panjang bagi yang menikmatinya bersama orang yang di sayangi tapi malah terasa   singkat……………………………………..”

Kalimat pertama yang di ucapkannya langsung menyentak rasa ku ,”….. Selamat malam juga Bang …    Ya bang seratus buat bang Ozie… Aku juga demikian adanya menantimu dari kemarin  Bang”  Ku sapa kembali bang Ozie .

“Untuk Itu Pendenga,r Anda Adalah Orang Yang Kami Sayangi Mala Mini Ingin Sekali Menghabiskan malam Bersama Anda Walau Akan Terhenti Karna Jam Tugas Kami….Waktu yang sangat singkat ini manfaakanlah dengan hal yang sangat berarti bagi kita”
“Ungkapan Itu juga bang yang akan kulakukan malam ini …Aku tak ingin terlepas lagi dan menanggung Rasa seperti kemarin…” Kataku menjawab kata bang Ozie , Seperti ada Bisikan apa yang ku harapkan begitu juga yang di ucapkan Bang Ozie…
“ Pendengar masih ingat nomor telpon yang dapat anda hubungi atau anda dapat berkirim salam mengucapkan met istirahat buat seseorang yang baru saja anda temui atau orang yang menemani anda makan malam ini”
Ya .. Abang ku masih ingat kok malah sudah ku save di ponsel ..ku …. No pribadi dong bang  supaya enak bincang nya ….” Percakapan tak nyata itu berlanjut hingga malam. Keberanianku tuk menghubungi Bang Ozie belum Juga ada. Satu penelpon ku lewatkan penelpon kedua kudengarkan lima kiriman SMS juga di baca bang Ozie. Giliran Lagu permintaan di tunaikan Bang Ozie …  Panggilan Cepat langsung ku manfaatkan  “ Satu….. dua…. Tiga… Kali nada Tunggu ku dengar Yang ke empat…     “ …Hallo Dengan Ozie, selamat malam…. ada yang bisa di bantu
Dak … dik duk …. Jantung ku berdegup kencang  mendengar suaranya … rasa gemetar,…
ku pererat menggenggam Hp .. dan kutempelkan di telinga kananku ….. “ hallo juga Bang Ozie … apa kabar .. bang Ozie…” Suaraku terbata, baru pertama kali perasaanku seperti ini..
Dengan siapa ya… “  duh … Enaknya suara ini Pikirku … terdiam  Hallo selamat malam “ bang Ozie mengulangi sambutannya… “ Ya bang selamat malam maaf bang tadi lagi mengecilkan Volume Radio “ Gayaku seperti sudah terbiasa …. “ Ya gak apa..apa kok .. ini dengan siapa ..”
“Dengan Etik Bang …” Kuberanikan menyebut namaku
“ Etik dimana nih …. “
Di sungailiat bang … etik pendengar baru bang Tapi suka sekali dengan suara abang .. Ngangenin… “ Waw aku pun kaget dengan Ucapan Sendiri .
Oh Gitu makasih Etik … “… Mau regues lagu apa ni …”Tanya bang Ozie
“ Lagu apa aja lah Bang …. Abang yang pilih Buat Etik … “
“ Boleh … Di kirim Buat siapa nih ….” Yang tadi kerumah ya
“ Gak ah bang blom ada yang kerumah,…Buat Abang aja deh …”
Oh ya … Makasih … Tapi gak enek dong Tik masak sih abang Pilih lagu buat abang sendiri
ntar di bilang jeruk makan jeruk dong “….
“Habis gak tau bang mau denger lagu apa semua seneng apalagi abang yang pilih “..
kalok Gitu ntar abang Pilih lagu buat Etik tapi di balik ya … abang yang salam buat Etik
sebagai salam perkenalan buat pendengar baru”……Maaf Etik lagu abang dah hamper habis
 nih…tutup dulu ya … atau On air aja Mau gak “
oke deh bang … makasih  dah terima Telpon Etik … Tuk On Air … malu bang … Bang…
bang .." Panggil ku agak keras takut bang Ozie keburu menutup telponnya ..
Ya Etik . Ada apa sudah ingat lagunya” Bang Ozie meyakinkan aku dengan lagu kesukaanku
“ Bang .. Maaf … Bukan lagu bang …Boleh gak Etik minta Nomor Pribadi abang …” pintaku
dengan penuh harap.
Boleh saja Tik … Nomor Etik brapa Ntar abang kirim deh … “ Alangkah senangnya aku.
mendengar bang Ozie akan mengirim Nomor pribadinya . Dengan Jelas ku sebutkan Nomor Hp
ku. “ Catat ya bang jangan sampai salahku ulangi lagi .meneybutkan nomor
tadi. Bang Etik tunggu ya bang.
“ Ya.. Yunggu aja  “..Bang Ozie menutup telponnya.. kembali menyapa pendenngar karna lagu
yang permintaan tadi sudah berahir
Berbunga-bunga rasanya degup jantung ku masih terasa… alangkah enaknya bicara dengan Bang Ozie … “ hayalan ku semakin jauh… Ozie Rayana Putra  nama lengkap bang ozie ku rangkai menjadi mana belakangku “ ETIKA RAYANA ….” Aku pun tersenyum sendiri
Selamat malam buat pendengar kita yang baru bergabung di acara ini … semoga
 Jumpa  pertama ini membuat anda bahagia …dan selalu bersama terkhusus buat Etik di
sungailiat …
Telinga ku melebar saat Namaku di sebut bang Ozie …. Alunan music dan syair lagu Chrisye Kala cinta menggoda mengudara ke seluruh penjuru.
Sejak Jumpa Kita Pertama
Ku Langsung Jatuh Cinta
Walau Ku Tahu Kau Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Dapat Membohongi Hati Nurani

* Ku Tak Dapat Menghindari... Gejolak Cinta Ini

Maka Ijinkanlah Aku... Mencintaimu
Atau Bolehkan Aku Sekedar
Sayang Padamu
“ Terima kasih bang Ozie … Inikah yang bang Ozie rasakan “ Ucapku sambil berbisik senang. Ku ikuti syair lagu itu dengan rasa tak menentu
Memang Serba Salah Rasanya
Tertusuk Panah Cinta
Apalagi Aku Juga Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Mampu Membohongi Hati Nurani

 Kutak Mampu Menghindari... Gejolak Cinta Ini

Maka Maafkan Jika Aku... Mencintaimu
Atau Biarkan Kumengaharap
Kau Sayang Padaku
Lagu di Radio ku terhenti karna ada pangilan masuk “ Hallo selamat malam … Bang Ozie ya …. “ ku tebak telpon yang masuk tanpa nama hanya nomornya saja yang tampak ”
“ Iya Etik …. Abang gak Bohong kan …
“ Ya … Bang makasih …. Kalo aku Ganggu gak ada yang marah kan bang ….” Aku berharap Bang Ozie bilang belum ada yang marah .
“ Gak ada yang marah kok tik … malah sebaliknya…
“ gak bang …. Makanya malam minggu denger Abang siaran …”
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun yang pertama kali kucari adalah ponselku ..” Cerita ama Tata ah … Pikir ku … tapi ku urungkan niat itu karena belum yakin … apakah lagu yang kunyanyika ini aka nada musiknya ….akhirnya yang ku tuju malah nomor yang baru semalam kusimpan di ponselku.
“ Pagi Bang Ozie … Gi mana Pagi ini ….. Cerah …???
“ Pagi Juga … Tik … Secerah suaramu …
“ Ini  sanjungan apa rayuan Bang … “ Belagak gak butuh lagi padahal ini yang ku tunggu pikir ku .
“ gak ini apa adanya kok Tik … Etik sendiri gimana enak tidurnya …
“ Enak bang Suara Abang semalam mengantar Etik Ke peraduan sampe pagi ini
“ Ada jadwal gak hari Minggu … Tik
“ Emang Napa bang … Mo ngajak Jalan …” Ku tebak saja maksud bang Ozie ..
“ Ya .. kalo gak sibuk sih … Boleh ..
“ Bangettttttttt “ Pikir ku tapi coba ku Tutupi. “ Gi mana ya bang ….
“ ya .. kalo sibuk gak apa-apa.. lain kali aja ya ..
“ Bisa kok bang … Maksud Etik Di mana Ketemunya ….
Semenjak pertemuan itu aku semakin suka dengan Bang Ozie .. orang nya sangat asik di ajak jalan ngobrol .. pokoknya serba deh … bagi ku .. Hampir semua permasalahan yang ku rasakan pasti kuceritakan dengan bang Ozie dan setiap solusi yang di berikannya dapat aku terima.Jadwal pertemuan pun kami atur agar pekerjaan kami tak terganggu. Tapi aku masih Ragu apakah ini sungguhan aku akan jalan dengan orang yang akupun belum tau bagaimana sebenarnya.
Pikiran ku teringat dengan keluarga ku di Palembang … Mama pasti gak suka aku berteman dengan orang yang belum aku kenal. Tapi pikiran itu kubungkus dengan rapi agar tak keluar. Yang penting asik dan menyenagkan bagi ku itu sudah punya arti.
Masalah ini pun belum aku ceritakan sama Tata sahabat kentalku … mungkin dari perubahan ku sehari-hari Tata Sudah dapat membaca apa yang terjadi dalam hatiku. Dari bang Ozie pun aku tak mengharapkan tercetus kata pengikat atau rayuan yang membuatku terhanyut dalam rasa. Bagiku ini adalah bagian dari rasa itu. Aku pun sering diundang untuk menemani bang Ozie saat menyapa pendengarnya … sebagai bintang tamu. Kata perpisahan dipenghujung acara pun Bersamaan kami Ucapkan untuk pendengar dan untukku.
Bang Ozie membelai rambutku dan mendaratkan bibirnya di keningku seraya berkata “ AKU SUKA KAMU.” Aku tak menjawab dan membiarkan itu terjadi  karena aku pun menyukai bang Ozie Rayana Putra.
Hanya Karena suara aku terbuai dalam sebuah hayal yang akirnya menjadi sebuah kisah dalam hidupku.Terima kasih Bang Ozie kau matahari siang dan malam ku menerangi duniaku kan kunikmati selamanya …SEMOGA

                                                                 Sungailiat, Juni 2010