Kamis, 28 Juni 2012

Kata Bijak


ARTI SAHABAT


Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi memang itulah yang membuat persahabatan kita akan mempunyai nilai yang indah.
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu. Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai. Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa.

MEREKALAH SAHABATMU

Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu. Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah..

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
 
Nah Itulah Pengertian dari arti sahabat sejati atau arti persahabatan sesungguhnya. Semoga  bermanfaat bagi kita.

gurindam


Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Contoh:
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma’rifat.
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857). Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”.

Gurindam I

Ini gurindam pasal yang pertama
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma'rifat
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudarat.

Gurindam II

Ini gurindam pasal yang kedua
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
Barang siapa meninggalkan puasa,
tidaklah mendapat dua temasya.
Barang siapa meninggalkan zakat,
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.

Gurindam III

Ini gurindam pasal yang ketiga:
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.

Gurindam IV

Ini gurindam pasal yang keempat:
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.

Gurindam V

Ini gurindam pasal yang kelima:
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Gurindam VI

Ini gurindam pasal yang keenam:
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,

Gurindam VII

Ini Gurindam pasal yang ketujuh:
Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka.
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapanya letih.
Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya kurang.
Apabila orang yang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur.
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar.
Apabila menengar akan aduan,
membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Apabila perkataan yang lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut.
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar.
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar.

Gurindam VIII

Ini gurindam pasal yang kedelapan:
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya.
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar.
Orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa.
Kejahatan diri sembunyikan,
kebaikan diri diamkan.
Keaiban orang jangan dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.

Gurindam IX

Ini gurindam pasal yang kesembilan:
Tahu pekerjaan tak baik,
tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaituiah syaitan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa.
Kepada segaia hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda.
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan.
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru.

Gurindam X

Ini gurindam pasal yang kesepuluh:
Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka.
Dengan ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat.
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill.

Gurindam XI

Ini gurindam pasal yang kesebelas:
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hujah.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.

Gurindam XII

Ini gurindam pasal yang kedua belas:

Gurindam Dua Belas, pasal yang ke 11 dan ke 12

 Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta
Pemberian judul Gurindam disesuaikan dengan isi Gurindam sepertihalnya Yang ditulis Raja Ali Haji memberi nama Gurindam 12 pasal menjadi Gurindam 12, Gurindam Abad 21, Berkelana di Padang Fana, H.Eko Maulana Ali, Bangka Pelanduk, 2005, Gurindam anak Negri, Gurindam Pemimpin dll.

GURINDAM ANAK NEGERI
                                                       Jaka filyamma


HENDAK BELAJAR PANDAIKAN AKAL
NISCAYA HIDUP PASTIKAN KEKEAL
JIKA ILMU SUDAH DIDAPAT
JANGAN DIPAKAI UNTUK MENGUMPAT

ORANG PINTAR MERASA BODOH
PONDASI HIDUP PASTIKAN KOKOH

KALAU TIDAK MERASA IRI
PASTI PULA AKAN SUDI  MEMBERI

BANYAK KURANG BUDI PEKERTI
BANYAK JUGA SADARKAN DIRI

MENANGIS TIDAK BERBAKTI
BADAN HIDUP JIWANYA MATI

BERILMU BUKAN PADI MERUNDUK
DIPANEN BATANG PUN MATI DI LUBUK

BANYAKLAH BUAT PAHALA
TAK PERNAH MENCARI CELA

PAHALA JANGAN DI UKUR
JANGAN DI HITUNG BEKAL DI KUBUR

BERILMU JANGAN BERTANDING
TERHINDAR SEGALA TUDING

KALAU MEMANG SUDAH TAK PERLU
DI BUANG MERASA MALU

JANGAN PERNAH MERASA MALU
HATI MERAH MENJADI KELU

JANGAN MANDI DI TENGAH MALAM
PERCAYA DIRI MENJADI SURAM

JANGAN MAIN DI TENGAH LAPANG
AKAN SULIT CARI PELUANG

JANGAN PERNAH BERMAIN CURANG
KAN MEMICU TERJADI PERANG

JANGAN PERNAH ENGKAU MENANGIS
MENGUNDANG ORANG BERWAJAH SINIS

JANGAN MAU ENGKAU DI BELI
MAKIN BANYAK YANG TIDAK PEDULI
                                                                         JANGAN PERCAYA DENGAN SAHABAT
MEMBUAT DIA MERASA HEBAT

JANGAN SANJUNG SEORANG TEMAN
KAN LUNTUR SEGALA IMAN

JANGAN PERNAH MEMBERI UPAH
SEBELUM TERLEPAS KATA SUMPAH

JANGAN PERNAH MERASA SUSAH
BANYAK PULA YANG MENJADI RESAH

JANGAN PULA MERASA SALAH
SELESAIKAN SEMUA MASALAH

WAJAR SAJA BILA KAU MARAH
DARI PADA SELALU PASRAH

WAJAR SAJA BILA BERSUKUR
MAMPU SUDAH TERUKUR

WAJAR PULA BERTERIMA KASIH
KARNA TUHAN MAHA PENGASIH

WAJAR SAJA BERBUAT WAJAR
KARNA PAKAR SLALU BELAJAR

DENGAN RAJA JANGAN LAH TAKUT
MEMBUAT TITAH MENJADI KECUT

DENGAN ANAK JANGAN BERANI
AKAN HANCUR HATI NURANI

DENGAN GURU JANGAN DITIRU
TAKKAN  MUNCUL ILMU BARU

DENGAN BAPAK JANGAN LAH HORMAT
BERPIKIRLAH SECARA CERMAT

KALAU SUDAH LACUR
JANGAN BUAT HANCUR

KALAU SUDAR TERLANJUR
BERKATALAH SECARA JUJUR

KALAU BICARA NGELANTUR
BUATLAH LEBIH TERATUR

KALAU TIDAK TIDUR
JANGAN PULA NGELINDUR
KALAU AKAN BERTEMPUR
TAK BAIK  BERUCAP MUNDUR

KALAU MENGHARAP JADI PEMENANG
YANG KALAH TETAP DI KENANG

KALAU INGIN DI SANJUNG
TAK PERLU MERASA BINGUNG

KALAU MENCARI TEMPAT PANUTAN
PANDANG JAUH LUAS LAUTAN     

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Gurindam pemimpin
jaka filyamma

Jika berniat jadi pemimpin
Bekerjalah Giat dan rajin

Jika jabatan sudah didapat
Jangan berfikir engkau yang hebat

Jika jabatan sudah terangkat
Pikirkan nasip semua rakyat

Jika sudah jadi pemimpin
Upayakan diri lebih disiplin

Kalu enak duduk dikursi
Jangan terpikir untuk korupsi

Kalau hendak cari solusi
Jangan pakai system kolusi

Kalau tidak pakai kolusi
Jangan terima uang komisi

Jika nepotisme jadi pilihan
Bahasa ibu untuk arahan

Bahasa kampong untuk arahan
Banyak yang bingung dengar ulasan

Jika pemimpin bersifat zolim
Tak pantas disebut alim

Jika pemimpin tidak jujur
Bicara akan ngelantur

Kalau pemimpin tidak jujur
Segala urusan akan kabur

Bawahan bukanlah bandit
Jangantakut urusan duit

Jika pemimpin berkepala udang
Pikiran tak akan lapang

Jika pemimpin selalu marah
Rakyat selalu merasa resah

Jika pemimpin bilang tahayul
Suka usaha bergaya tuyul

Jika pemimpin tidak bergaul
Pantas jika diberi cangkul

Kalau pemimpin bersift sadis
Tidak berpegang quran dan hadis

Kalau pemimpin bersikap adil
jangan biarkan orang menguntil

kalau pemimpin suka berkumpul
semua lapisan adan dirangkul

kalau amanat jangan digenggam
kala berjuang akan terdiaam

jika pemimpin tidak amanah
rakyatpun hilang arah

carilah pemimpin yang berilmu
pasti  kerja  tak akan  jemu

kalau pemimpin bicara uang
upah didapat selalu kurang

kalau pemimpin dianggap pintar
banyak rakyat hendak belajar

kalau banyak yang menggerutu
arahkan menjadi Satu

kalau kerja ingin mudah
seringlah lihat kebawah

PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN DAN GEMAR MEMBACA

PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN DAN GEMAR MEMBACA.

Dinas Pendidikan berperan dan bertanggungjawab dalam hal pendidikan formal, dan kantor arsip dan perpustakaan berperan di dalam pendidikan non formal melalui penyediaan dan pelayanan bahan pustaka," kedua lembaga yang mengurusi pendidikan ini dapat bersinerji, sehingga pengembangan masyarakat Bangka yang berbudaya baca tinggi dapat terwujud. Indonesia berada di bawah Vietnam dalam Human Development Index, karena memang kita tertinggal jauh dalam pemanfaatan informasi melalui buku bacaan. dengan pengembangan perpustakaan dan gemar membaca ini dapat menjawab kekurangan dalam memanfaatkan sumber informasi seperti perpustakaan

Pemberdayaan Perpustakaan dan gemar membaca tidak terlepas dari peran pemerintah daerah Bupati Seperti halnya kabupaten/kota lainnya yang berhasil mengembangkan perpustakaan dan meningkatkan gemar membaca, karena kepedulian yang tinggi dari pimpinan daerahnya masing-masing. Upaya menumbuhkan minat baca bukannya tidak dilakukan. Pemerintah melalui lembaga yang relevan telah mencanangkan program minat baca. Hanya saja yang dilakukan oleh pemerintah maupun institusi swasta untuk menumbuhkan minat baca belum optimal. Oleh karena itu kita berikan aplaus kepada pemerintah yang telah membangun dan mengembangkan perpustakaan hingga di kecamatan, kelurahan/desa, perpustakaan masjid, perpustakaan gereja dan lainnya, sehingga Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Gerakan Membaca Nasional, GPMB, UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam, dan informasi-informasi lainnya yang aktual dapat terlaksana.

Masalah minat baca sampai saat ini masih menjadi tema yang cukup aktual. Tema ini sering dijadikan topik pertemuan ilmiah dan diskusi oleh para pemerhati dan para pakar yang peduli terhadap perkembangan minat baca di Indonesia.Namun hasil dari pertemuan-pertemuan ilmiah tersebut belum memberikan suatu rekomendasi yang tepat bagi perkembangan yang signifikan terhadap minat baca masyarakat. Permasalahan yang dirasakan oleh bangsa Indonesia sampai saat ini adalah adanya data berdasarkan temuan penelitian dan pengamatan yang menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia relatif masih sangat rendah. Ada beberapa indikator yang menunjukkan masih rendahnya
minat baca masyarakat Indonesia. Rendahnya budaya membaca ini juga dirasakan pada pelajar dan mahasiswa. Perpustakaan di sekolah/kampus yang ada jarang dimanfaatkan secara optimal oleh siswa/mahasiswa. Demikian pula perpustakaan umum yang ada di setiap kota/kabupaten yang tersebar di nusantara ini, pengunjungnya relatif tidak begitu banyak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum mempunyai budaya membaca. Sehingga wajar apabila Indeks Sumber Daya Manusia bangsa Indonesia juga rendah. minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak relatif rendah. Mereka lebih senang mencari hiburan pada acara di TV, warnet, mall, play station atau tempat hiburan lainnya di banding membaca buku di perpustakaan.minat baca perlu ditumbuhkan sejak anak usia dini. Sejak mereka telah bisa membaca. sekolah dan guru belum membudayakan siswa untuk menggunakan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar. Sehingga siswa sangat rendah apresiasinya terhadap karya sastra maupun buku maupun karya tulis lainnya.minimnya koleksi buku-buku di perpustakaan. Di samping itu, perpustakaan yang ada tidak dikelola secara profesional. jumlah perpustakaan tidak sepadan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Sebagai contoh tidak semua kota/kabupaten di Indonesia memiliki perpustakaan. Sekarang kita baru memiliki 261 perpustakaan dari sekitar 450 kabupaten/kota se-Indonesia, ini berarti masih banyak kabupaten/kota yang belum memiliki perpustakaan.

Berdasarkan tersebut di atas, maka dapatlah dikemu-kakan saran-saran untuk menumbuhkan minat baca sejak anak usia dini sebagai berikut ini.

perlu digalakkan event-event yang dapat menumbuhkan minat baca di masyarakat luas, seperti acara-acara yang mengangkat dunia literasi sudah diselenggarakan di Indonesia, diantaranya ada 'Hari Buku Nasional', 'Hari Kunjungan Perpustakaan' sampai berbagai pameran dan bazar buku (book fair) di tingkat lokal maupun nasional. Seiring dengan adanya globalisasi informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan, sudah saatnya kita melebarkan aktivitas kita dalam dunia perbukuan dengan ikut berpartisipasi melakukan perayaan buku berskala internasional agar lebih menggaungkan buku dan literasi di tengah masyarakat Indonesia. perlunya partisipasi organisasi-organisasi non-pemerintah seperti Forum Indonesia Membaca (FIM), sebuah organisasi sosial kemasyarakatan yang berkonsentrasi di aktivitas literasi, dengan berupaya membuka ruang partisipasi seluas-luasnya kepada masyarakat dalam penguatan budaya baca. Upaya Forum Indonesia Membaca, dengan mengambil tema 'Buku untuk Perubahan', berusaha merealisasikan kembali pelaksanaan World Book Day di Indonesia menjadi sebuah tradisi festival yang tujuannya untuk merayakan buku dan literasi, dimana acara World Book Day membuka partisipasi masyarakat sebesar-besarnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya buku dan membaca, serta mengapresiasi dunia perbukuan itu sendiri, baik itu terlibat sebagai pembicara, pengisi acara, peserta,maupun sebagai pengunjung. orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja (koran, majalah, tabloid,buku, dsb.), menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan.memperbanyak jumlah perpustakaan secara merata di setiap kota/kabupaten di Indonesia dengan koleksi bahan pustaka yang mencukupi untuk kebutuhan masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa.perlu partisipasi semua semua lapisan mamsyarakat, pemerintah, LSM, masyarakat pecinta buku, Depdiknas serta asosiasi penerbit, pustakawan, toko buku dan para pemerhati masalah buku dan minat baca untuk menyelenggarakan kegiatan yang dapat menggugah gairah minat baca masyarakat. Sehingga budaya membaca menjadi sebagian budaya masyarakat Indonesia. Contoh kegiatan ini adalah pameran buku, lomba bercerita, lomba menulis/mengarang karya ilmiah, dsbnya. Lomba bercerita bagi anak-anak SD dinilai cukup efektif sebagai upaya meningkatkan minat baca, karena dilihat dari penampilan peserta cukup bagus dan lancar, karena disamping membaca peserta juga langsung bercerita.

Minimnya minat baca dikalangan pelajar juga tampak pada peserta lomba bercerita tingkat sekolah dasar/MI yang diselenggarakan Oleh Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka 26-27 juni 2012 lalu. Dari sekian banyak sekolah dasar/MI sekabupaten bangka hanya 11 sekolah saja yang mengirimkan wakilnya.itupun belum semua peserta dapat menceritakan kembali cerita dari buku yang bacanya. Apalagi dengan cerita yang berasal dari daerah kita sendiri seharusnya pelajar lebih bersemangat untuk menceritakannya.hal ini menandakan bahwa belum optimalnya peran Perpustakaan sekolah baik dalam pengadaan buku pustaka atau arahan untuk mengunjungi perpustakaan sekolah itu sendiri.padahal  kegiatan lomba bercerita ini akan berlanjut sampai ketingkat nasional.

Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa serta berbagai jasa lainnya. Peran dan tujuan dari perpustakaan adalah sebagai wahana untuk mencerdaskan bangsa supaya tercapai masyarakat yang terdidik. Keberadaan perpustakaan dapat diartikan juga sebagai pemenuhan kebutuhan yang diakui masyarakat, kebutuhan ini menentukan bentuk, tujuan, fungsi, program dan jasa perpustakaan. Dalam mengoptimalkan peran tersebut, pengorganisasian informasi perlu dilakukan untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. Oleh karena itu, layanan yang dilakukan selalu berorientasi pada masyarakat, sebagai pengguna informasi. Kepuasan pengguna merupakan petunjuk utama bagi pelaksana pengorganisasian informasi.

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini. Sejak mereka mulai dapat membaca.Dengan menumbuhkan minat baca sejak anak-anak masih dini, diharapkan budaya membaca masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan.Bacaan yang kurang memikat dan minimnya sarana perpustakaan sekolah menjadi faktor utama penyebab minat baca siswa rendah. Sementara itu, sekolah tidak selalu mampu menumbuhkan kebiasaan membaca bagi para siswanya. Dengan kondisi kualitas buku pelajaran yang memprihatinkan, padatnya kurikulum, dan metode pembelajaran yang menekankan hafalan materi justru 'membunuh' minat membaca. Menurut Prof. Dr. Riris K. Toha Sarumpaet, Guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia ini melihat, sekolah tidak memadai sebagai tempat untuk menumbuhkan minat baca anak didik. Hal ini, menurut dia, tidak terlepas dari kurikulum pendidikan. Kurikulum yang terlalu padat membuat siswa tidak punya waktu untuk membaca. Riris mengemukakan bahwa siswa terlalu sibuk dengan pelajaran yang harus diikuti tiap hari. Belum lagi harus mengerjakan PR.(www.republika.co.id., diakses 24 Desember 2007). Oleh karena itu, solusi terbaik dalam membuka jalan pikiran seorang siswa agar mereka mempunyai wawasan yang luas, adalah dengan cara membaca. Agar siswa dapat membaca buku secara ajeg, maka kepada mereka perlu disediakan bahan bacaan yang cukup koleksinya. Oleh karena itu, perpustakaan merupakan wacana baca yang mampu menyediakan beragam buku baik fiksi nonfiksi, referensi, atau nonbuku seperti majalah, koran, kaset serta alat peraga, wajib dimiliki setiap sekolah.

Mestinya kita banyak belajar dari negara tetangga kita, Malaysia misalnya mengapa Malaysia begitu maju, padahal dulu Malaysia mendatangkan guru-guru dari Indonesia, tetapi saat ini sudah jauh lebih maju meninggalkan kita. Jawabannya sangat sederhana, yaitu negara jiran itu menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama untuk mencerdaskan bangsa. "Mereka menerapkan program wajib baca yang disebut NILAM (Nadi Ilmu Amalan Membaca), dengan program tersebut diwajibkan kepada setiap siswa/anak didik membaca selama 30 menit sebelum masuk kelas yang diawasi oleh guru-guru atau mentor," Gerakan Bangka Gemar Membaca perlu dicanangkan di kabupaten ini tetapi bukan hanya dicanangkan lalu kemudian dilupakan, tetapi kembangkan terus semangat membaca, tingkatkan terus kegemaran dan kecintaan membaca, dan juga kita berdayakan perpustakaan yang kita miliki saat ini.

Perpustakaan seperti kita ketahui adalah merupakan salah satu penyedia dan penyalur informasi yang fungsi dan peranannya cukup berarti di dunia informasi. Tantangan baru di dunia perpustakaan pada abad informasi ini adalah penyaluran informasi menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer dengan cepat, tepat dan global. Salah satu solusi untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan membangun perpustakaan digital.

Perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istillah perpustakaan digital atau digital library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic library dan virtual library. Sedangkan istilah yang sering digunakan dewasa ini adalah digital library, hal ini bisa kita lihat dengan adanya workshop, simposium, atau konferensi dengan memakai nama digital library.

Perpustakaan, dengan fungsinya sebagai penyedia informasi memiliki peranan yang besar dalam pemerataan pendidikan. Perpustakaan adalah salah satu komponen penting dalam menunjang terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Untuk mencapai hal itu, perpustakaan perlu menjalin kerjasama dan berbagai informasi antara satu dengan yang lainnya untuk memperluas jangkauan akses pengguna.

Dalam transformasinya di tengah kemajuan ilmu pengetahuan termasuk teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan harus mampu memberikan nilai tambah pada informasi melalui streamlining, ekspansi dan inovasi. Selain mempermudah dan memperluas akses, perpustakaan hendaknya mampu melakukan manajemen pengetahuan secara maksimal dan diharapkan lebih memfokuskan diri sebagai community information intermediary, yaitu institusi yang dapat memahami dan berempati terhadap komunitas pengguna, memiliki pemahaman yang mendalam terhadap dunia informasi dan organisasinya serta dengan aktif selalu mengembangkan dan meningkatkan mekanisme yang menghubungkan keduanya. Pemberdayaan perpustakaan dan pustakawan dalam paradigma baru harus disesuaikan dan ditingkatkan seiring dengan perubahan tuntutan pengguna, yaitu akses informasi secara lebih luas, cepat dan tepat.