KARNA SUARA
BY. Zalfika Ammya
Malam itu aku ngerasa suntuk banget, tak puas di kantor, kuboyong kerjaan ke rumah tuk dikotak-katik menghabiskan
malam. Gitu aja yang aku kerjain setiap hari, kerja gak pakek waktu….bagi gadis
tamatan SMK, jika tak dapat memanfaatkan kesempatan kerja pasti akan terlempar
oleh senior-senior akademi atau yang pengalamannya selangit. Itu pun untung aku
dapat kerja, kalo’ nggak, ya kayak Tina, Asih, Jui. Mereka juga dapet kerja, cuma
seragamnya biasa aja, ngurusin
dapur,…nyusuin anak, nunggu suami pulang. ”Ah cepek sekali,” aku hanya ngeluh
sendiri. Sesekali aku rileksin leher kekiri dan kanan.
UAHHHHHH…Ih anak gadis malasnya …Untung aja cuma sendirian di kamar kost, kalo tinggal ama Bonyok pasti udah diteriakin dari luar tuh. “Etik…...anak gadis tu harus semangat …. Ngulet kayak ular habis makan ayam,“ nyokap langsung protes kalo dengar anak gadisnya meregang otot. “Eh. Kok jadi ingat bonyokya dan keluarga sih. Kembali kuselesaikan tugas yang sudah kusave di nootbook elektronik. Belum selesai satu paragraf jenuh datang lagi,”Ah…. Ada apa sih… Tik…,” gumanku dalam hati memberi semangat diri sendiri. Ingin kushut down laptopku yang terbaring di atas bantal kumal bercorak coklat kehitaman yang sudah pudar itu. Entah mengapa tiba-tiba ingin menyalakan program HP yang selalu menemaniku. ”Aduh ini lagu gak ada yang lain lagi, bosen ah ini lagi…..ini lagi. Kucari lagu yang dapat memberiku semangat malam itu. Tapi tak satu judul lagu yang menarik hati untuk menyemangatiku. Semenjak HP ini kubeli belum satupun lagu yang kumasukkan kecuali bonus dari ko Liong sang pemilik took. “Bosen juga denger lagu kebangsaan nih” pikirku dalam hati.
Ku alihkan program lain “Denger radio aja ah,” gumanku dalam hati. Tanganku masih mengotak- atik tombol hp” ..Dimana sih radionya….,” Ku temukan juga perangkat radio yang terselip rapi di folder media. Untung saja program di hp dah pake bahasa ibu kalo masih pake bahasa asing duh, ribet juga tuh mikir apa artinya. Masalah datang lagi nih. Radio mana ya, yang siarannya asik tuk jadi temen malam ini kembali kuberpikir. “Nah ada suara, nih,” kataku sambil tersenyum seperti menemukan sesuatu yang sangat berharga. Radio apa ni ya, dasar emang, perangkat sudah ada tapi belum pernah kugunakan. Padahal aku beberapa hari ini butuh hiburan.
Pendengar ..jika anda sedang melaksanakan aktivitas malam,…. Kami ingatkan anda saat ini telah menunjukkan pukul 23 lewat 10 menit”. Kata suara pertama kali kutemukan dalam program radio FM di frekuensi 96,4 itu langsung mengalir ke dalam telingaku melalui headset yang sedari tadi kutancapkan dalam lubang telingaku. Mataku pun spontan melihat jarum jam yang tergantung bersandar di tembok kamar. Padahal baru 10 menit tadi lonceng jam itu berbunyi 11 kali. Kuresapi kata kalimat yang diiringi backsound sayup-sayup.sepertinya instrument lagu lawas mancanegara. “rindu” Penyiarnya melepaskan satu kata saja..diiringi backsound yang menjadi lebih dominan. “Apa maksud penyiar ini,“ kuheran sambil menunggu kata yang disebutkannya lagi. Rasa ingin tauku membuat aku mengerutkan dahi mendegar apa yang dimaksud penyiar ini. “Pernahkan anda mengkaji kata yang hanya tersusun lima huruf ini ataukah anda pernah merasakannya.” Lanjut penyiar itu sambil menyebutkan satu persatu huruf itu.
Akupun mengeja huruf itu satu per satu, mengikutinya. R …I….N…..D……U. RINDU. “Ah, biasa aja gak ada yang istimewa pikirku.
”Walaupun sangat sederhana pendengar, dari 5 huruf itu dapat membuat dunia berantakan porak poranda,” aku tersenyum. Tak terasa kata protes spontan keluar, “Lu pikir bom,” “Ya…memang seperit bom,” tambah penyiar itu lagi sepertinya dia tau aku protes.
Rindu bisam menjadi bom waktu yang dapat meledak, menghancurkan dunia ini. Apalagi menghancurkan dunia ini. Apalagi Anda tidak dapat menjinakkannya dan menyimpannya rapat-rapat.
Apa sih yang mau disampaikannya, kok semakin bingun. Jadinya aku kesal sendiri mendengar apa yang dikatakan oleh penyiar itu. Mataku mentap langit langit kamar seperti mencari apa yang dimaksudnya. Sedangkan telingaku masih awas menyimak apa yang diucapkan penyiar radio itu. Sebelum Saya lanjutkan kami persilakan Anda yang ingin memberi masukan dengan sebuah rindu. Mungkin Anda juga pernah dibingungkan oleh rindu” Suara itu mengundang pendengarnya bergabung tuk mengomentari rindu. ”Kami tunggu telpon dan sms Anda,” undangan tuk berkomentar di ulang lagi. Rasanya ingin juga telpon atau sms tapi aku belum tau nomornya “Kalau gua tau nomor SMS dan telponnya pasti dah gabung bang,” teriakku agak kesal. Aku jadi geregetan ingin sekali telpon, tapi bukan tuk mengomentari RINDU malah mau tanya apa yang ingin disampaikannya. Namun suara penyiar itu berganti dengan suara cewek melantunkan lagu…
People say that you're no good for me
People say it
constantly
I hear it said so much
I repeat it in my sleep
Maybe I am just a fool
for you, maybe you're no angel too
But all that talk tik
cheap when I'm alone with you
Aku hafal sekali
lagu “ IF LOVE IS BLIND” Tiffany, “Wih …. Keren juga lagunya, bang,“ kataku menyetujui lagu yang diputarnya. Kepalakupun
bergoyang sambil mengikuti sampai selesai.
Pendengar masih kami tunggu telpon dan sms Anda,
bagaimana jika rindu melanda Anda.
Ajakan tuk bergabung masih berulang,
Tut…tut.tut.. Suara dering telpon sudah
terdengan tapi penyiarnya masih menyapa pendengar untuk bergabung seolah mengabaikan telpon masuk. “Pendengar
kami yakin Anda masih ingat nomor telepon
dan sms ke studio kami…telpon Anda sudah dapat kami terima…,” Sepertinya dering telpon
itu sengaja dibiarkan tuk memastikan
apakah memang benar ingin
bergabung. Umpan sang pembawa acara mulai
ditangkap pendengar nih. Pikirku
penasaran apa yang akan disampaikan pendengar radio lewat telpon saat
itu. “Hallo, selamat Malam,“ suara penyiar menyapa
pendengarnya. “Eh, boleh juga suara
penyiar satu ini.” Baru kusadari asik juga mendengarkan siaran
radio. Tapi aku masih penasaran dengan
RINDU tadi ada apa ya. Aku malah memejamkan mata tuk menyimak percakapan
mereka. “Hallo juga Bang Ojie,” oh ini ya suara
bang Ojie yang sering di bincangkan kawan-kawan di kantor, pikirku mengangguk seperti mengerti apa yang membuat kawan-kawan di kantor sering cerita
dan membayangkan bagaimana sosok Bang
Ojie.
“Kalo denger dari suaranya cewek
ini gak
jauh beda dengan
umurku,” gumanku dalam hati. “Bang
Ojie Ini dengan Nia di Sungailiat,”
Cewek itu melanjutkan sapaannya dengan memperkenalkan diri.
Sepertinya Bang Ojie pun sudah tau dengan
suara itu, mungkin karena udah sering mendengarkan acara radio ini suara Nia
dengan mudah dikenali Bang Ojie.
….”Ya Nia di Sungailiat
apa kabamu hari ini…”
“Bang sebelum Nia jawab
Nia mo tanya dulu nih, kok topiknya ini Bang … berat rasanya nih …ganti dong
Bang,,” .
Dengan suara yang menggoda Nia
mengajak bang Ojie tuk ganti topik bahasannya. Sepertinya bang Ojie
memanfaatkan hal itu “Boleh saya tau seberat apa rindu itu bagimu Nia,”
Merasa umpannya ditangkap mangsa semangat bang Ojie makin jadi, naluri
wartawannya bermain. “Cengeng banget, nih cewek.,” aku jadi geram sendiri
mendengar keluhan
manjanya. Tapi boleh juga lah itung-itung cari
semangat tuk melanjutkan tugas. Kuraih guling
yang sejak tadi sendirian di
pojok ranjang besi buatan terbaru tahun ini. Kusanggahkan dagu
dengan tangan kanan
beralaskan guling sedangkan
tanganku yang satunya menggerakkan mous laptop.
Sementara obrolan di
radio semakin membuat
aku tak mengerti. “Langsung aja Nia apa mau lo,“ kataku agak keras karna
kesal.
”Ayo
Dong Bang Ganti Topiknya …. Nia Jadi Ingat Ama Aak Nih Bang … Mana Jauh Lagi”
kata nia sambil tertawa kecil merasa malu…Oh
Rindu Dengan Aak Nya Ya Nia … Emang Dimana Sekarang “ Bang Ojie Menebar
Tanya Lagi… “Gak.. Ah Bang…
Ganti Aja Topiknya,“ Entah apa
yang mereka bicarakan selanjutnya aku sudah tak tau lagi. Dan kitersadar hari
telah pagi.
Sepanjang jalan Aku
masih teringat keluh kesah
Nia dengan bang Ojie
semalam. Aku bagai orang kelimpungan bingung walaupun sudah pagi
seharusnya aku fresh, semangat,
tapi pagi itu aku
merasa suntuk dan lelah ….
Ingin ku
putar arah langkahku
kembali ke rumah. “Ahhhhh Sepagi
ini aku
sudah loyo apa
ya hiburan yang
bisa buat semangat “ Pikirku
membuang rasa malas. Biasanya setiap pagi aku berangkat kerja aku slalu ceria.
Kantorku pun tak begitu jauh dari kost-kosan cukup dengar 2-3 lagu dah tiba di
meja kerja. “Bagaimana mau
menyelesaikan pekerjaan kalau tak
semangat seperti ini,“ pikirku kesal Untung
saja bos hari
ini keluar kota kalo nggak …wah bisa diomelin. Hari itu rasanya paling
membosankan selama aku
kerja .tak ada yang kuselesaikan
selain membasahi mukaku
setiap 30 menit
sekali.
Tiba
di rumah kuhempaskan badan di atas
kasur tak menghiraukan keringat yang
masih mengalir di sekujur badanku
.hingga aku tertidur dengan blazer
biru muda kesayangan
yang cuma satu-satunya. Dering ponsel
yang ku setel lagu Laskar pelangi
milik Nidji membangunkan tidurku. Ku rogoh
saku celana dengan mata
masih mengantuk. “ Hallo ”
Tak tau siapa yang mengganggu tidurku tapi tetep kuterima telpon dengan
suara yang masih berat. “Etik…. Jam
segini kamu masih tidur…” Mendadak mataku
membesar, Sepertinya suara mama,
“Eh, Mama apa kabar Ma,“ Ku tanya kabar Mama sebelum Nyokap melanjutkan
katanya. “Mama sehat …kamu sendiri gimana “ suara mama
mereda…” Sukur deh kataku
dalam hati sambil
mengusap dada.” Tik sehat ma … ini juga baru mau mandi “
dengan bangga aku
mengatakan pada mama keadaanku Tapi apa jawab mama ” Baru mau
mandi Tik …. Ya ampun … apa
aja yang kamu kerjakan sih …” mendengar omelan mama
aku jadi bingung “ emang sekarang
sudah jam berapa ya ”
Pikirku saking gugupnya aku tak tepikir lagi tuk melihat
jam” Baru bangun tidur Ma …” jawabku manja supaya mama
reda kembali ” Etik… Etik kamu itu semakin jauh dari orang
tua semakin liar saja
sudah jam 8
malam baru bangun itupun
mama telpon dulu.“
Apa? jam 8 malam? aku tersentak mendengar kata
mama kulihat jam yang terpasang di HP.” Ia Ma Etik kecapean
kali pulang kerja
langsung tidur” moga aja mama
mengerti dan menghentikan omelannya”
pikirku. Etik kalau kamu sakit siapa yang akan mengurus mu. Sepertinya mama
sangat menghawatirkan aku. “Gak Ma Tik sehat,“ kataku meyakini Mama.
“Kalo kamu gak betah Pulang saja Tik Cari kerja disini atau
Kuliah di sini kan enak
kalau ada apa-apa.’ Mama membujuk
agar aku mau
pulang dan kuliah di Palembang.
Kata-kata mama yang paling tidak kusuka akhirnya keluar
juga.” Katanya kamu mau kerja trus kuliah dengan biaya sendiri Tik..” Mama
mengulagi kata-kata ku waktu minta izin kerja di Sungailiat tanah kelahiranku
yang sudah 10 tahun lebih kami tinggalkan sejak Papa dipindah tugaskan di kota
empek-empek.” Bener ma Tik gak apa-apa kok “kuyakinkan kembali mama yang masih
cemas dengan keadaanku.”Benar ya kumu sehat ….kalau kamu sakit berobat tik
…atau pulang saja:” Telpon mama
terputus mungkin signal
nya lagi error. Bonyok
sangat mengharapkan aku mau berkumpul di Rumah. Kuliah di Palembang
atau Kerja kayak kakakku Indri dan adikku. Keluarga ku
tergolong mampu untuk
memenuhi kebutuhan anak-anaknya
yang Cuma tiga orang cewek semua. Walaupun penghasilan
PNS Papa dan
hasil Butik kecil
Mama di depan
rumah Cukup lah
untuk kami bertiga. Kak indri, aku dan
Nesty adiku yang
baru kelas XI SMU
di Palembang. ” Ah gara-gara
tidur siang jadi
di omelin deh “ pikirku
Padahal aku belum sempat menanyakan kabar keluargaku di Kota yang
terbelah jembatan Ampera. Aku
belum beranjak dari tempat
tidur masih membayangkan wajah keluargaku. ” Moga aja mereka sehat ” pikirku sambil
berangkat menuju kamar
mandi.
Beda Dengan Kak indri dan adikku Nesty habtik mandi aku tak
biasa memakai wangi-wangian kayak cewek seusiaku apa lagi kalao gak
kemana-mana.Ku muntahkan semua tiki yang ada dalam tas
kerja yang juga
tas pelindung Laptopku. Paling isinya Pulpen, Tipe ex dan buku kerja gak ada
yang lain macam sisir, bedak, apa lagi abang bibir .Ku ingat lagi dengan kak
indri yang isi tas Kuliahnya penuh dengan perlengkapan wanita. …membuat aku
tersenyum apa lagi kalo ingat adikku Nesty ketahuan Mama bawa bedak dan Lipstik
kesekolah …
“ Kerja ….Kerja Etik….
Bayar hutang mu tadi “ kata- kata penyemangat itu sering ku ucapkan apalagi
kalau aku lagi malas . Sejurus kemudian aku sudah disibukkan kembali dengan
pekerjaan ku laptop seperti biasa diam saja saat ku tekan-tekan Tuts nya.
Sebelum sibuk dengan pekerjaan Kupastikan
siaran radio yang ku dengar
malam kemarin menemaniku. Semangat malam itu membuncah tuk
ngerjain semua tugas walau sedikit
kecewa bang Ojie belum bisa
menemaniku menyelesaikan tugas.” mana suara
penyiarnya nih.. dari tadi
hanya lagu saja ..” Protesku mengerutu.
“ Cari siaran lain aja Ah ” Hp Hitam merah dengan sarung kondom
biru ku
pijit- pijit mencari siaran radio
lain yang lebih asik. Tapi belum juga
ku temukan siaran
radio yang mengulas sesuatu
seperti malam kemarin
semua hanya memutar
lagu “ Ah kalau hanya lagu gak perlu dengar radio lah
..” Nada protes ku terucap kembali sedangkan tangan kanan ku masih mencari siaran yang ku suka dan kembali lagi
di 96,4 fm. “ Eh ada suara Penyiar nih ..” pikirku dengan rasa senang. Sepertinya aku sudah kepincut dengan siaran
radio padahal baru 2 kali ini
aku mendengar radio
sejak tinggal di kota sungailiat.”Moga aja Penyiar yang semalam….”
Harapku Eh mengapa aku jadi ingin dengar suara Bang Ojie Ya…” Ku hentikan
mencari Freg Radio karena yang harap sudah ketemu. Bagai mendapatkan
doorprize aku senang
banget suara yang tadi malam mengantarku tidur terdengar
lagi. Tapi tak seperti yang ku
bayangkan malam itu
bang Ojie tak mengulas
topik lagi “ Duh…… Kok lagu aja Bang … Apa topiknya
ni…” Protesku lagi agak
genit seperti ada yang
diajak bicara.” Biar deh
gak ada topik
yang penting bisa
nemenin aku kerja malem ini piker
ku sambil terus memencet tuts laptop.”Pendengar
Senang Bahagia Suasana Malam Ini Kita Dapat Jumpa Lagi “
Penyiar itu kembali menyapa pendengarnya” Aku juga Bahagia bang “
celekuk ku nyeleneh spontan.”Malam Ini
Terasa Indah Dihiasi Bintang Gemintang Smakin Cerah …. Moga Aja Cerah Malam Ini Secerah
Hati Anda” Sapa bilang bang …..Penasaran nih … ayo dong …yang
semalem lanjutin” Aku semakin mendesak
orang yang gak denger sama sekali Suaraku.
“ Malam Ini Aku Tak Ingin Merusak Indahnya Malam Anda Dengan Topik … Kita Nikmatin Indahnya Malam …
Gimana?... “
Loyo deh semangat aku … ih Bang Ojie ini .. suka bener
ya ngegantung orang.” Malam semakin larut Topik yang kunanti
takkan terjadi ..
”Sekilas Saya Ulas Lagi
Topik Semalam Pendengar Tentang Rindu “ Ya Rindu ….. Katanya Hanyalah Sebuah
Rasa
Saat Sang Pemilik Hati
Dan Rasa Teringat Akan Suasana Terbayang Gaya Perawakan Atau Apa Saja Yang
Dapat Mengenang Sebuah Nuansa ….
Ada Yang Mengatakan
Rindu Bisa Terobati Jika Sudah Terulang Lagi …ketemu Gitu …
Ada Juga Yang Memandang
Rindu Hanya Sebuah Masalalu Yangtak Dapat Di Ulang Hanya Untuk Di Kenang”
Oh gitu ya bang aku hanya mengangguk kepala menyatakan setuju dengan kata bang
Ojie ……….
“ Semua
Tak Salah ….Semua Bicara Dengan Rasa… Dan Logika..
Tak Ada Yang Berani Mengatakan Itu Salah Membantah Juga Saya … “
Demikian seperti kata buku yang saya
baca … “
kata bang Ojie tak menyebutkan buku
apa yang di bacanya“Sayang Tadi Malam Tak Seberapa Yang Berani Mengungkapkan Rasa Dan Makna
Rindu Itu” tambah Ojie.
Alunan lagu ku ingin kau tau memutuskan kata bang
Ojie. Semua telah ku catat dalam
benak Ku….entah apa yang tersirat dalam sair lagu itu aku sudah terbang kealam
lain teringat omelan mama lembutnya papa dan tingkah kakak dan adikku yang
bagiku norak banget…..”Apa ini Rindu ya “…. Pikirku sambil mengerutkan dahi .
... Lamunan ku kembali lenyap setelah bang Ojie melepas suaranya
“ Lagu
hanyalah sebuah ungkapan
rasa yang di
tuangkan lewat syair dan
dipercantik dengan harmontiknya
musik Lagu juga sebagai
penghibur,… tak mempedulikan
syair dan irama yang menagalun
atau jingkrak-jingktrak….tergantung siapa,
bagaimana yang mendengarkannya… “
Boleh juga nih
Bang Ojie ,… Selama ini
aku gak mikir
tentang lagu eh
mala mini jadi tau
makna lagu nih …Pantesan
Aliran Pop Ku
jadi kacau gini … ya … lagu andalan kok malah sangat
membosankan ” Kata – kata bang Ojie
menghipnottik ku Setiap kata yang dilontarkannya tersusun dalam Microsoft Word
pengantar laporan Mingguan ku “ Ya
ampunnnn…. Kok jadi Gini sih … Untung aja belum ku simpan .”Wah gawat ni
…. Kok gini sih ?? “ Pikirku sambil Men
Delete Apa yang ku Ketik tadi
Siang berikutnya panas
menyengat, ingin ku lepas Bletzer ….pakai dalaman tanpa lengan warna
Biru muda “ Fan nyalain dong AC nya dong Gua gerah nih ”… Teriak ku pada Ifan yang sedang
melepas dua kancing
atas Kemejanya ….” AC Dari Hongkong…Sela Tata sambil tertawa
menimpaliku. Ifan malah Celingak – celinguk melihat kami tertawa. Tak mengerti
apa yang kami tertawakan. Begitulah Ifan Duda anak 1 yang ditinggal pergi istrinya karena kesal Ifan slalu gak nyambung
kalo di ajak bicara… dan lebih parah lagi sampai keluar talak Ifan tak berniat
mencari isrinya.
“Apa lo Fan …kok bengong”..Goda ku melihat gelagat bego
Ifan,..” Panas Fan ….Mau di bukain bajunya..Celetuk Tata membuat muka Ifan
merah dan mengancing kembali Bajunya.
“ Ta..Lo Suka denger
radio kan “….Slalu Tik .. emang Napa … Lo gak Suka … atau lagi demen… demen nya
… nih … denger … Eh jangan –jangan …. Ayo..??....
“
Jangan – jangan apa ta… Lo tuh jangan mikir macem-macem ya ..”
Kutangkap tangan Tata yang Menelunjuk
mukaku seperti menuduh.
“
Gak gua Tanya aja ….Asyik juga ya… “.. Apanya yang asyik Tik … Acaranya Lagunya
atau pembawa acaranya ..”Tau ah… “
Ku tinggal kanTata yang masih penasaran
Denganku.”….
“ E….E….E …. Tik … Ayo cerita dong .??..
Penyiar Mana Siapa namanya ..Sudah pernah Ketemu … Ganteng gak …”
Pertanyaan Tata melesat bak peluru
snapan otomatis sekali larik pelatuk 2-3 muntah Peluru.
“ Ta..Lo tu
nanya apa Nuduh sih … mentang –mentang mantan wartawan “…
Ku alihkan pembicaraan Tata
“ Nanya Kok
panjang Emang nya Gerbong Kereta api apa…Sambung menyambung” “Gak usah
Ngeles deh .. Tik … Gua juga
pernah kok gitu …” Maksud lo Ta…..”
Giliran aku yang
bertanya sama Tata
“..Eh
kok semangat Gitu”..Ngomong aja penyiar mana, … kali aja Gua tau yang mana
anaknya … TIk…”
Tata emang paling suka denger radio
gak Pagi siang … sampai malam selesai acara Tata rutin Mengikutinya …Dimana
siaran yang di sukanya ya disitu ia nongkrong …
“ ..Gak…. santai aja Ta… Lo
pernah kepincut Penyiar ya
Ta.. Tanyaku Penasaran …” Ya…
gitu deh…. “ Jawab Tata asal
Sambil mendaratkan pantatnya
di atas kursi kerja putarnya.
“ Sekarang Gimana Ta …. “
Pertanyaanku semakin Tajam “ Gi mana ya Tik .. Susah deh Ngomongnya.. Tik ..”
emang apa sih
yang buat lo
demen ama penyiar
itu Ta ..” .” sudah deh Tik To
the poin aja
deh … Lo suka dengan
Penyia jugakan …” Tata malah
balik Tanya padaku .. Jadi
Bumerang deh piker
ku malu. “ Gak kok .. Ta..
Cuma ngerasa asyik
aja kalo denger
suara dan pengetahuan yang di
sampaikannya Ta … Kita kan anak baru
..he…he ” Kuyakini Tata sambil tersenyum Lebar.” Awas lo ya.. ntar kejadian
loh…. “…. Gak mungkin deh Ta …Ku yakini lagi.. “ Gak ada rumusnya
seorang Etik jatuh cinta
di usia Dini … Seloroh ku
sambil meninggalkan Tata sendiri.
Siang di lepas dengan
terbenamnya matahari rembulan
meneruskn estafet menerangi malam, Aku
duduk sendiri di teras rumah
Kost an, Tinggalkan tugas
kantor….. tak seperti biasanya …apa lagi laptop masih tersimpan
rapi.Ku tak mau Lepas dari Ponsel dengan Prog
Radio “ Kudengar apa yang disampaikan oleh penyiar, tak tau siapa yang
bertugas yang pasti bukan bang Ojie Dari
suaranya pun bukan Laki-laki. Dengan sabar kutunggu seseorang di depan rumah.
Kaki sebelah kanan ku jadikan penopang dagu…. Sambil memandang kea rah jalan
sesekali kuikuti gerak kendaraan yang melintas didepanku sampai lepas dari
pandangan. Hampir dua jam aku duduk menunggu tapi belum juga datang menghampiriku….
Padhal aku sangat mengharapkan kehadirannya.disini.Kini baru kurasakan banyak
sumber pengetahuan yang dapat menambah ilmu terserah memilih, Tak hanya membaca
mendengar siaran radio dan menyaksikan siaran televise pun dapat nambah ilmu Tekadang hal yang di anggap sepele dapat
membuat terlena dan menjadi sandungan penyebab gagal pekerjaan.
Masih termagu sendiri…… kugantikan
kaki menopang dagu linu tlah terasa…matapun mulai redup. ”,,,, Hei,….. lagi apa
lo… tik “ Sapa wanda mengejutkan ku, .
.” Eh lo wan … gak … lagi nunggu
temen …nih,.. sebel dari tadi gak ada juga…”. Emang dah janji Tik ..” belom
sich ……….” Ya … gimana sih Tik …. “.. yang udah janji aja kadang gak datang apa
lagi gak janji … jaman gini masih percaya aja Tik… tik..Eh … Ngomong-ngomong
cowok mana Tik … Kok gak ada beritanya .. “ Ocehan wanda membuat ku semakin
jengkel
“ Cowok……….cowok mana Wan … Gak
ada kenal aja belom … gi mana mo di siarin … lo kira gua aril
luna maya apa….” , “ apa … Blom kenal … Udah ngarepin dateng … ha…..ha….ha….”Tawa
wanda menbuat ku malu dan tambah jengkel,… Gila emang sih gak tau siapa yang ku
tunggu malam itu….” Yang pasti Bukan Lo Wan .. “ Ku tinggalkan Wanda sendiri di
teras yang memandangku miris, Mata play boy nya bermain tebar pesona. Gak kebayang
deh kalo aku jadi korban Wanda …. Jadi yang ke berapa … empat, lima entah …
dari penghuni rumah
kosan jejer yang ada
empat pintu ni
semuanya pernah jalan
sama Wanda… belum lagi
anak kost seberang … Ih .. serem, Pikirku sambil mengangkat bahu. Memang malam
yang menjengkelkan yang di harap gak datang Play Boy cap Ikan Kaleng merayu,…..
Senyum Tata Menyambutku Ramah pagi
itu “ Pagi Tik,…. Kok gak semangat ni
…lagi marahan ya….” Sapaan Tata tak u hirau kan tas kerja kutaruh
seenaknya…lalu kusedot the hangat yang sudah disiapkan kak Tina….muka yang
hanya tujuh jari ini kusapu dengan tissue padahal gak ada keringat …….” Ada apa
tik … cerita dong ..” Tata sudah berdiri didepan meja ku ..Aku hanya menarik
nafas panjang “ Gak tau Ta … capek kali yaa….” Jawabku asal sambil menghabiskan
teh yang masih seperempat gelas…” Capek pikiran apa capek hati nih…” Sepertinya
Tata Tau apa yang sedang ku pikirkan.
”Ayo dong Tik cerita aja………..Gua siap kok,…. jadi pendengar
setiamu”… Ta …lo kan pernah jatuh cinta ….. Gimana sih rasanya “
tanpa basa basi ku tembak Tata dengan
pertanyaan seputar perasaan
“ Eh ,…. Kawan- kawan … ada yang lagi
jatuh cinta nih …” ..
“ hus …. Apaan sih Ta… Malu tau … Lagian sapa
yang jatuh cinta” teriakan tata menyebar ke seluruh ruangan kantor .. untung
saja pada blum datang …..kalo rame,…… duh malunya…Etik yang dikenal pekerja
sejati lagi jatuh Cinta …wah … gawat ..
”
Ta…. Gimana rasanya …” ku ulangi lagi Tanya ke Tata setengah berbisik “
wah Gimana ya Tik … susah deh … Soalnya gak ada beda jatuh cinta ama gak …enjoy
aja” …Tata tak serius menanggap ku .. “ Serius ni Ta,… lo kan dah Pengalaman …
“ Tata meraih kursi yang ada di belakang nya … lalu duduk menghadapku ..
” Jatuh Cinta berjuta rasanya … tik
…kadang senang … benci ,… bahagia …. Tertawa … menangis …. Kayak orang gila deh
…Tik “ Berarti lo pernah gila dong “…
Gantian aku yang mengoda Tata.Suasana jadi berubah tawa kam mengundang
perhatian kawan-kawan yang satu persatu mengisi tempat duduk masing-masing
Malam kedua kutunggu kehadiran nya di
halte penantian. Bis cinta hanya lewat dengan kecepatan tinggi tak satupun yang
berhenti mengajakku menuju ke tempat indah. Bersandar di tiang pilar rumah aku
seperti sangat kasmaran menunggu dia yang aku pun tak tau. Siaran radio sejak
sore tadi sudah ku pilih .. “mungkin saja ia datang ..”pikirku ..”
” Malam sayang jalan yuk …” Uh mulai deh … si ganjen Wanda
menggoda .. “ Maaf ya … Bisnya sudah penuh … “ Jawabku sambil masuk kedalam
rumah …”Entar lo Tik pasti kan jatuh ke tangan ku “ Teriak wanda mengancam dari luar rumah …” emang gua pikirin .. kasian deh Elo “…
Kujawab teriakan wanda dan kembali ke teras rumah…..
” Mana sih kok blum ada juga … kemana
aja sih atau ……lagi berduaan dengan pacarnya nih…..” Pikir ku menghela nafas
Panjang… Suara music Di Hp ku terhenti sejenak berganti dengan nada lain …
tanda masuk panggilan …
“Halo… Malam Ma … Tik Sehat … Ma …
jangan Khawatir … tik sehat …. “ tanpa melihat siapa yang menghubungiku .. ku
jawab telpon … “ Iya Nak mama juga
tau….. Gak Usah Pulang ya… “ Kok suara Mama jadi lain ‘ pikirku
“ ….. ha…ha…ha…. “ suara itu malah
tertawa… Makanya Tik …Pikiran tu jangan kemana-mana … Mang apa sih yang lo
piker.
“ ya ampun…. Tata …. Ngagetin aja lo
Ta … ada apa nih Tumben … malam Minggu telpon
Gua …
“ Iya nih tik Lagi sepi gak ada
bokingan .. Ha…ha…ha.. “ Hus … Gila loh Ta .. “
.. Gak …
canda aja … . gua lagi di Warung
Pojok ni .. ama … ..Biasa lah …” Yang Baru lagi
nih … “ Teriakku agak kesal … kok bias Tata ganti-ganti pasangan hamper
tiap malam Minggu ..” Hus jangann teriak dong Tar Do’i kedenger…” kata Tata
berbisik di telpon .
” ada apa nih … tanyaku lagi …
“ gak ah Cuma mo masti in lo masih
sendiri apa gak …
” lo tu ya Ta … kerjanya hanya Godain
Gua melulu .. Gak Bosen apa Ta …
“ Lo juga Apa gak bosen tiap malem
sendiri aja …. Tik …
” Gak lah bentar lagi dia Dateng kok
….
” Apa ….. Udah jadian ya Tik …. Kok Gak cerita sih ….
“ Habis lo nya sibuk terus … gak
kasih kesempatan buat gua cerita “ Sengaja ku Bohongi Tata biar gak ngejek
melulu ..
“ dah ya … Ta .. Met makan … Udah
Tiba kan Pesenannya … salam ya buat yang baru …. Aku mo nunggu Juga ni …
Daaaaaaaaaaaaaaaa” … “ Aku hanya tersenyum sendiri dengan gaya bohong ku kepada
Tata …
Siaran Radio masih ku dengar tanda
belum ada juga “ ah … kemana sih … kok gak ada juga “ Pikir ku tak sabar
menunggu .. “ sakit kali ya … “ Ku mengunggu semakin jadi seolah ada yang
benar-benar mau datang … ku berjalan ke halaman .. tepat di pintu pagar
kuhentikan langkah dan melihat ke sebelah timur jalan … lalu bebalik ke arah
barat ….. kupandang …. Lalu kembali ke teras … “ Tepat pukul 21
suara yang ku tunggu nongol menyapaku.
“ Selamat
Malam Pendengar apa kabar anda malam yang panjang ini, malam mimggu di rasakan malam yang panjang bagi yang
menikmatinya bersama orang yang di sayangi tapi malah terasa singkat……………………………………..”
Kalimat pertama yang di
ucapkannya langsung menyentak rasa ku ,”….. Selamat malam juga Bang … “ Ya
bang seratus buat bang Ozie… Aku juga demikian adanya menantimu dari
kemarin Bang” Ku sapa kembali bang Ozie .
“Untuk Itu Pendenga,r Anda Adalah Orang Yang Kami Sayangi
Mala Mini Ingin Sekali Menghabiskan malam Bersama Anda Walau Akan Terhenti
Karna Jam Tugas Kami….Waktu yang sangat singkat ini manfaakanlah dengan hal
yang sangat berarti bagi kita”
“Ungkapan Itu juga bang
yang akan kulakukan malam ini …Aku tak ingin terlepas lagi dan menanggung Rasa
seperti kemarin…” Kataku menjawab kata bang Ozie , Seperti ada Bisikan apa yang
ku harapkan begitu juga yang di ucapkan Bang Ozie…
“ Pendengar masih ingat nomor telpon yang dapat anda hubungi
atau anda dapat berkirim salam mengucapkan met istirahat buat seseorang yang
baru saja anda temui atau orang yang menemani anda makan malam ini”
“ Ya
.. Abang ku masih ingat kok malah sudah ku save di ponsel ..ku …. No pribadi
dong bang supaya enak bincang nya ….”
Percakapan tak nyata itu berlanjut hingga malam. Keberanianku tuk menghubungi
Bang Ozie belum Juga ada. Satu penelpon ku lewatkan penelpon kedua kudengarkan
lima kiriman SMS juga di baca bang Ozie. Giliran Lagu permintaan di tunaikan
Bang Ozie … Panggilan Cepat langsung ku
manfaatkan “ Satu….. dua…. Tiga… Kali
nada Tunggu ku dengar Yang ke empat…
“ …Hallo Dengan Ozie, selamat
malam…. ada yang bisa di bantu “
Dak … dik duk …. Jantung
ku berdegup kencang mendengar suaranya …
rasa gemetar,…
ku pererat menggenggam Hp
.. dan kutempelkan di telinga kananku ….. “ hallo juga Bang Ozie … apa kabar ..
bang Ozie…” Suaraku terbata, baru pertama kali perasaanku seperti ini..
“ Dengan siapa ya… “ duh …
Enaknya suara ini Pikirku … terdiam “Hallo selamat malam “ bang Ozie
mengulangi sambutannya… “ Ya bang selamat malam maaf bang tadi lagi mengecilkan
Volume Radio “ Gayaku seperti sudah terbiasa …. “ Ya gak apa..apa kok .. ini dengan siapa ..”
“Dengan Etik Bang …”
Kuberanikan menyebut namaku
“ Etik dimana nih …. “
Di sungailiat bang … etik
pendengar baru bang Tapi suka sekali dengan suara abang .. Ngangenin… “ Waw aku
pun kaget dengan Ucapan Sendiri .
“ Oh Gitu makasih Etik … “… Mau regues lagu apa ni …”Tanya bang Ozie
“ Lagu apa aja lah Bang ….
Abang yang pilih Buat Etik … “
“ Boleh … Di kirim Buat siapa nih ….” Yang tadi kerumah ya …
“ Gak
ah bang blom ada yang kerumah,…Buat Abang aja deh …”
“ Oh
ya … Makasih … Tapi gak enek dong Tik
masak sih abang Pilih lagu buat abang sendiri
ntar di bilang jeruk makan jeruk dong “….
“Habis gak tau bang mau denger lagu
apa semua seneng apalagi abang yang pilih “..
“ kalok
Gitu ntar abang Pilih lagu buat Etik tapi di balik ya … abang yang salam buat
Etik
sebagai salam perkenalan buat pendengar baru”……Maaf Etik lagu abang dah
hamper habis
nih…tutup dulu ya … atau On air
aja Mau gak “
“ oke deh bang
… makasih dah terima Telpon Etik … Tuk
On Air … malu bang … Bang…
bang .." Panggil ku agak keras
takut bang Ozie keburu menutup telponnya ..
“ Ya Etik . Ada apa sudah ingat lagunya” Bang Ozie meyakinkan aku
dengan lagu kesukaanku
“ Bang .. Maaf … Bukan
lagu bang …Boleh gak Etik minta Nomor Pribadi abang …” pintaku
dengan penuh harap.
“ Boleh saja Tik … Nomor Etik brapa Ntar abang kirim deh … “ Alangkah
senangnya aku.
mendengar bang Ozie akan
mengirim Nomor pribadinya . Dengan Jelas ku sebutkan Nomor Hp
ku. “ Catat ya bang jangan
sampai salahku ulangi lagi .meneybutkan nomor
tadi. Bang Etik tunggu ya
bang.
“ Ya.. Yunggu aja “..Bang Ozie menutup telponnya.. kembali
menyapa pendenngar karna lagu
yang permintaan tadi sudah berahir
Berbunga-bunga rasanya
degup jantung ku masih terasa… alangkah enaknya bicara dengan Bang Ozie … “
hayalan ku semakin jauh… Ozie Rayana Putra
nama lengkap bang ozie ku rangkai menjadi mana belakangku “ ETIKA RAYANA
….” Aku pun tersenyum sendiri
Selamat malam buat pendengar kita yang baru bergabung di
acara ini … semoga
Jumpa pertama ini membuat anda bahagia …dan selalu
bersama terkhusus buat Etik di
sungailiat … “
Telinga ku
melebar saat Namaku di sebut bang Ozie …. Alunan music dan syair lagu Chrisye
Kala cinta menggoda mengudara ke seluruh penjuru.
Sejak Jumpa Kita Pertama
Ku Langsung Jatuh Cinta
Walau Ku Tahu Kau Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Dapat Membohongi Hati Nurani
* Ku Tak Dapat Menghindari... Gejolak Cinta Ini
Maka Ijinkanlah Aku... Mencintaimu
Atau Bolehkan Aku Sekedar
Sayang Padamu
Ku Langsung Jatuh Cinta
Walau Ku Tahu Kau Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Dapat Membohongi Hati Nurani
* Ku Tak Dapat Menghindari... Gejolak Cinta Ini
Maka Ijinkanlah Aku... Mencintaimu
Atau Bolehkan Aku Sekedar
Sayang Padamu
“ Terima kasih bang Ozie … Inikah
yang bang Ozie rasakan “ Ucapku sambil berbisik senang. Ku ikuti syair lagu itu
dengan rasa tak menentu
Memang Serba Salah Rasanya
Tertusuk Panah Cinta
Apalagi Aku Juga Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Mampu Membohongi Hati Nurani
Kutak Mampu Menghindari... Gejolak Cinta Ini
Maka Maafkan Jika Aku... Mencintaimu
Atau Biarkan Kumengaharap
Kau Sayang Padaku
Tertusuk Panah Cinta
Apalagi Aku Juga Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Mampu Membohongi Hati Nurani
Kutak Mampu Menghindari... Gejolak Cinta Ini
Maka Maafkan Jika Aku... Mencintaimu
Atau Biarkan Kumengaharap
Kau Sayang Padaku
Lagu di Radio
ku terhenti karna ada pangilan masuk “ Hallo selamat malam … Bang Ozie ya …. “
ku tebak telpon yang masuk tanpa nama hanya nomornya saja yang tampak ”
“ Iya Etik ….
Abang gak Bohong kan …
“ Ya … Bang
makasih …. Kalo aku Ganggu gak ada yang marah kan bang ….” Aku berharap Bang
Ozie bilang belum ada yang marah .
“ Gak ada yang
marah kok tik … malah sebaliknya…
“ gak bang ….
Makanya malam minggu denger Abang siaran …”
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun yang pertama kali kucari adalah
ponselku ..” Cerita ama Tata ah … Pikir ku … tapi ku urungkan niat itu karena
belum yakin … apakah lagu yang kunyanyika ini aka nada musiknya ….akhirnya yang
ku tuju malah nomor yang baru semalam kusimpan di ponselku.
“ Pagi Bang Ozie … Gi mana Pagi ini ….. Cerah …???
“ Pagi Juga … Tik … Secerah suaramu …
“ Ini sanjungan apa rayuan Bang …
“ Belagak gak butuh lagi padahal ini yang ku tunggu pikir ku .
“ gak ini apa adanya kok Tik … Etik sendiri gimana enak tidurnya …
“ Enak bang Suara Abang semalam mengantar Etik Ke peraduan sampe pagi ini
“ Ada jadwal gak hari Minggu … Tik
“ Emang Napa bang … Mo ngajak Jalan …” Ku tebak saja maksud bang Ozie ..
“ Ya .. kalo gak sibuk sih … Boleh ..
“ Bangettttttttt “ Pikir ku tapi coba ku Tutupi. “ Gi
mana ya bang ….
“ ya .. kalo sibuk gak apa-apa.. lain kali aja ya ..
“ Bisa kok bang … Maksud Etik Di mana Ketemunya ….
Semenjak pertemuan itu aku semakin suka dengan Bang
Ozie .. orang nya sangat asik di ajak jalan ngobrol .. pokoknya serba deh …
bagi ku .. Hampir semua permasalahan yang ku rasakan pasti kuceritakan dengan
bang Ozie dan setiap solusi yang di berikannya dapat aku terima.Jadwal
pertemuan pun kami atur agar pekerjaan kami tak terganggu. Tapi aku masih Ragu
apakah ini sungguhan aku akan jalan dengan orang yang akupun belum tau
bagaimana sebenarnya.
Pikiran ku teringat dengan keluarga ku di Palembang … Mama pasti gak suka
aku berteman dengan orang yang belum aku kenal. Tapi pikiran itu kubungkus
dengan rapi agar tak keluar. Yang penting asik dan menyenagkan bagi ku itu
sudah punya arti.
Masalah ini pun belum aku ceritakan sama Tata sahabat kentalku … mungkin
dari perubahan ku sehari-hari Tata Sudah dapat membaca apa yang terjadi dalam
hatiku. Dari bang Ozie pun aku tak mengharapkan tercetus kata pengikat atau
rayuan yang membuatku terhanyut dalam rasa. Bagiku ini adalah bagian dari rasa
itu. Aku pun sering diundang untuk menemani bang Ozie saat menyapa pendengarnya
… sebagai bintang tamu. Kata perpisahan dipenghujung acara pun Bersamaan kami
Ucapkan untuk pendengar dan untukku.
Bang Ozie membelai rambutku dan mendaratkan bibirnya di keningku seraya
berkata “ AKU SUKA KAMU.” Aku tak menjawab dan membiarkan itu terjadi karena aku pun menyukai bang Ozie Rayana
Putra.
Hanya Karena suara aku terbuai dalam sebuah hayal yang akirnya menjadi
sebuah kisah dalam hidupku.Terima kasih Bang Ozie kau matahari siang dan malam
ku menerangi duniaku kan kunikmati selamanya …SEMOGA
Sungailiat, Juni 2010