BELAJARLAH PADA ALAM
Alam mengajari kita banyak hal
tentang hidup dan kehidupan.
Alam mengajak kita untuk belajar
kehidupan setiap saat.
Benjamin Franklin mengatakan,
" Umumnya manusia akan meninggal di usia 25 tahun namun baru dimakamkan di
usia 70 tahun." Arti kalimat ini
jelas bahwa umumnya manusia mengejar cita-cita sebelum usia 30 tahun, manusia
pada umumnya hidup dengan mengulangi rutinitas setelah usia 30 tahun. Oh alangkah sedihnya! Senada dengan Benjamin,
Henry Ford pernah mengatakan bahwa "Anyone who stops learning is old,
whether at twenty or eighty. "
(Seseorang yang berhenti belajar adalah sudah tua, baik ketika berhenti
berusia dua puluh atau delapan puluh tahun.).
Marilah kita terus belajar, termasuk belajar ke alam!
Perhatikan sebuah benih
beringin. Jika benih ini tumbuh di
tempat yang tepat (subur dan cukup air) maka beringin bisa menjadi pohon
raksasa yang berumur hingga ratusan tahun.
Namun jika beringin ini kita taruh di media tanam (pot) yang terbatas,
beringin akan menjadi pohon kerdil.
Pohon kerdil ini bisa menjadi indah jika kita bentuk menjadi tanaman
bonsai.
Demikian juga dengan manusia. Walaupun kita mempunyai talenta luar biasa,
jika kita berada di lingkungan yang tidak mendukung maka selamanya kita akan
menjadi "kerdil". Namun jika
kita menemukan lingkungan yang tepat maka segala potensi kita akan keluar
secara optimal.
ketika hujan turun akan timbul pelangi
yang berwarna-warni. Di dalam kehidupan
kita, tidak mungkin kesusahan hidup akan menghinggapi kita terus menerus.
Ingat, Tuhan tidak akan mengubah nasib manusia kecuali manusia itu sendiri yang
harus berusaha mengubahnya! Cobaan yang
diberikan Tuhan kepada manusia pasti akan mampu kita sandang. Jika kita mau berusaha sekuat tenaga, gigih dan pantang menyerah,
berani mengambil resiko menangkap peluang maka nasib kita akan berubah. Kebahagiaan pasti akan datang. Kesuksesan yang kita idam-idamkan pasti akan
kita raih.
Kambing gunung mengajari
anak-anaknya mencari rumput segar di pegunungan. Namun demikian, anak-anak kambing gunung ini
diajari induknya supaya berlari dan menghindar secara gesit dari tangkapan
harimau gunung. Induk harimau gunung
mengajari anaknya untuk pintar berburu kambing gunung dengan cara menghadang
dan menerkamnya pada saat berkumpul mencari rumput. Jika harimau gunung diajak berlari tentu akan
kalah cepat dan gesit daripada kambing gunung.
Demikianlah alam mengajarkan kepada kita bahwa kesempatan (peluang)
sebenarnya selalu ada, tergantung bagaimana kita melakukan persiapan untuk
menangkap kesempatan tersebut. Tanpa
persiapan yang baik maka kesempatan-kesempatan
akan lewat dengan percuma!
Secara alami air mengalir selalu mencari
tempat yang lebih rendah. Seperti halnya
dengan kita, apa yang kita lakukan setiap hari, kata-kata yang keluar dari
mulut kita setiap hari akan selalu terekam di benak anak-anak kita. Anak yang lahir dengan polos ibarat kertas
putih yang siap kita tulisi dengan kata-kata yang indah. Jika kita menulisinya dengan kata-kata yang
kotor maka kertas putih ini akan menjadi kotor pula. Jangan selalu menyalahkan anak tentang hasil
yang kurang memuaskan yang dia peroleh.
Bangkitkan semangat mereka untuk berkarya lebih baik. Berikan apresiasi positif untuk memberi
semangat mereka. Jangan pula terlalu memanjakan anak, biarkan mereka tumbuh
wajar. Insya Allah anak kita menjadi pribadi luar biasa yang
kita idam-idamkan.
Gagahnya gunung membuat manusia kagum dan
terkesima tetapi dia tidak memberikan reaksi apa-apa hanya berdiam diri dengan
kekokohannya tak pernah menghiraukan apapun yang ada di sekitarnya padahal di
dalamnya terkandung banyak hal yang bermanfaat untuk kehidupan. Namun dari
kediamannya itu pula membuat banyak pertanyaan bagi kehidupan disekitarnya
kapan diamnya akan pecah menghancurkan sekelilingnya.Dari gagahnya gunung
tetapi akan mendatangkan bencana ini dapat di contohkan jika kemampuan kita
tidak diamalkan tidak dimanfaatkan bagi orang lain.
Bencana alam gunung meletus, tsunami, dan
gempa bumi merupakan tanda-tanda alam yang harus kita cermati. Banjir, kebakaran hutan dan pemanasan global merupakan contoh-contoh kerusakan
alam terjadi karena ketidakseimbangan akibat ulah manusia yang tidak
bertanggungjawab. Tanda-tanda alam tersebut mengingatkan kita untuk selalu
berbuat yang jujur, bertanggungjawab dan menjauhi keserakahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar