Kamis, 09 Agustus 2012

BELAJARLAH PADA ALAM


BELAJARLAH PADA ALAM

Alam mengajari kita banyak hal tentang hidup dan kehidupan. 
Alam mengajak kita untuk belajar kehidupan setiap saat.
Benjamin Franklin mengatakan, " Umumnya manusia akan meninggal di usia 25 tahun namun baru dimakamkan di usia 70 tahun."  Arti kalimat ini jelas bahwa umumnya manusia mengejar cita-cita sebelum usia 30 tahun, manusia pada umumnya hidup dengan mengulangi rutinitas setelah usia 30 tahun.  Oh alangkah sedihnya! Senada dengan Benjamin, Henry Ford pernah mengatakan bahwa "Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. "  (Seseorang yang berhenti belajar adalah sudah tua, baik ketika berhenti berusia dua puluh atau delapan puluh tahun.).   Marilah kita terus belajar, termasuk belajar ke alam!

Perhatikan sebuah benih beringin.  Jika benih ini tumbuh di tempat yang tepat (subur dan cukup air) maka beringin bisa menjadi pohon raksasa yang berumur hingga ratusan tahun.  Namun jika beringin ini kita taruh di media tanam (pot) yang terbatas, beringin akan menjadi pohon kerdil.  Pohon kerdil ini bisa menjadi indah jika kita bentuk menjadi tanaman bonsai.

Demikian juga dengan manusia.  Walaupun kita mempunyai talenta luar biasa, jika kita berada di lingkungan yang tidak mendukung maka selamanya kita akan menjadi "kerdil".  Namun jika kita menemukan lingkungan yang tepat maka segala potensi kita akan keluar secara optimal.

ketika hujan turun akan timbul pelangi yang berwarna-warni.  Di dalam kehidupan kita, tidak mungkin kesusahan hidup akan menghinggapi kita terus menerus. Ingat, Tuhan tidak akan mengubah nasib manusia kecuali manusia itu sendiri yang harus berusaha mengubahnya!  Cobaan yang diberikan Tuhan kepada manusia pasti akan mampu kita sandang.  Jika kita mau berusaha  sekuat tenaga, gigih dan pantang menyerah, berani mengambil resiko menangkap peluang maka nasib kita akan berubah.  Kebahagiaan pasti akan datang.  Kesuksesan yang kita idam-idamkan pasti akan kita raih.

Kambing gunung mengajari anak-anaknya mencari rumput segar di pegunungan.  Namun demikian, anak-anak kambing gunung ini diajari induknya supaya berlari dan menghindar secara gesit dari tangkapan harimau gunung.  Induk harimau gunung mengajari anaknya untuk pintar berburu kambing gunung dengan cara menghadang dan menerkamnya pada saat berkumpul mencari rumput.  Jika harimau gunung diajak berlari tentu akan kalah cepat dan gesit daripada kambing gunung.  Demikianlah alam mengajarkan kepada kita bahwa kesempatan (peluang) sebenarnya selalu ada, tergantung bagaimana kita melakukan persiapan untuk menangkap kesempatan tersebut.  Tanpa persiapan  yang baik maka kesempatan-kesempatan akan lewat dengan percuma!

Secara alami air mengalir selalu mencari tempat yang lebih rendah.  Seperti halnya dengan kita, apa yang kita lakukan setiap hari, kata-kata yang keluar dari mulut kita setiap hari akan selalu terekam di benak anak-anak kita.   Anak yang lahir dengan polos ibarat kertas putih yang siap kita tulisi dengan kata-kata yang indah.  Jika kita menulisinya dengan kata-kata yang kotor maka kertas putih ini akan menjadi kotor pula.  Jangan selalu menyalahkan anak tentang hasil yang kurang memuaskan yang dia peroleh.  Bangkitkan semangat mereka untuk berkarya lebih baik.  Berikan apresiasi positif untuk memberi semangat mereka. Jangan pula terlalu memanjakan anak, biarkan mereka tumbuh wajar.   Insya Allah  anak kita menjadi pribadi luar biasa yang kita idam-idamkan.

Gagahnya gunung membuat manusia kagum dan terkesima tetapi dia tidak memberikan reaksi apa-apa hanya berdiam diri dengan kekokohannya tak pernah menghiraukan apapun yang ada di sekitarnya padahal di dalamnya terkandung banyak hal yang bermanfaat untuk kehidupan. Namun dari kediamannya itu pula membuat banyak pertanyaan bagi kehidupan disekitarnya kapan diamnya akan pecah menghancurkan sekelilingnya.Dari gagahnya gunung tetapi akan mendatangkan bencana ini dapat di contohkan jika kemampuan kita tidak diamalkan tidak dimanfaatkan bagi orang lain.

Bencana alam gunung meletus, tsunami, dan gempa bumi merupakan tanda-tanda alam yang harus kita cermati.    Banjir, kebakaran hutan  dan pemanasan global merupakan contoh-contoh kerusakan alam terjadi karena ketidakseimbangan akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Tanda-tanda alam tersebut mengingatkan kita untuk selalu berbuat yang jujur, bertanggungjawab dan menjauhi keserakahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar