Komunikasi Bisnis SKOM4432
Rangkuman
Mata Kuliah
MODUL 1
KONSEP-KONSEP DASAR KOMUNIKASI BISNIS
KONSEP-KONSEP DASAR KOMUNIKASI BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Konsep-konsep dasar Komunikasi Bisnis
Konsep-konsep dasar Komunikasi Bisnis
Komunikasi
adalah proses pengiriman, penerimaan dan pemahaman gagasan atau perasaan dalam
bentuk pesan verbal atau nonverbal secara disengaja atau tidak disengaja.
Proses itu melibatkan komunikator, komunikan, pesan, gagasan dan perasaan,
serta efek. Sedangkan bisnis adalah seluruh kegiatan komersial dan industrial
yang menghasilkan barang dan jasa untuk meningkatkan dan memelihara kualitas
hidup kita.
Komunikasi
bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki
tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol-simbol atau sinyal-sinyal tertentu guna mencapai tujuan
organisasi/lembaga. Dengan demikian, ada 6 unsur pokok dalam kegiatan
komunikasi bisnis, yakni (1) tujuan, (2) pertukaran, (3) gagasan, (4) saluran
personal atau impersonal, (5) simbol atau sinyal, dan (6) pencapaian tujuan
organisasi.
Kegiatan Belajar 2
Variabel-variabel Komunikasi Bisnis
Variabel-variabel Komunikasi Bisnis
Kerangka
kerja yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi variabel komunikasi bisnis
dapat meminjam Formula Lasswell dengan memberikan tambahan variabel konteks.
Variabel-variabel tersebut adalah (1) variabel sumber yang berkaitan dengan
kredibilitas sumber yang berdimensi keahlian, kepercayaan dan dinamisme, (2)
variabel penerima yang berkaitan dengan karakteristik komunikan berdasarkan
aspek fisiologis, psikologis dan sosiologis, (3) variabel pesan, yang berupa
pesan verbal dan nonverbal, (4) variabel konteks yang terdiri dari konteks
psikologis dan fisikal, (5) variabel saluran, yang penggunaannya ditentukan
oleh variabel penerima dan pesan, dan (6) variabel efek, yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan kegiatan atau proses komunikasi.
Kegiatan Belajar 3
Komunikasi Dalam Manajemen Bisnis
Komunikasi Dalam Manajemen Bisnis
Tujuan
organisasi bisnis adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sebagai
sebuah kegiatan bisnis, organisasi bisnis pun bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Keuntungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat itu diperoleh
melalui cara yang legal dengan menyediakan kebutuhan barang dan jasa
masyarakat.
Elemen-elemen
organisasi bisnis dapat dibagi dua menjadi elemen eksternal dan elemen
internal. Elemen internal berada di dalam organisasi bisnis yang mencakup mulai
dari pemilik perusahaan, manajemen, sampai karyawan. Sedangkan elemen eksternal
adalah lembaga-lembaga yang secara langsung maupun berpengaruh pada
organisasi/lembaga bisnis, seperti lembaga pemerintah, pemasok, pelanggan dan
penyalur.
Fungsi
komunikasi dalam manajemen adalah sebagai alat untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan para pelaku bisnis. Fungsi komunikasi ini mengikuti juga
fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, actuating dan
pengawasan. Komunikasi dalam bisnis sangat penting untuk mendapatkan informasi
dan mempengaruhi.
Kegiatan
komunikasi dalam manajemen amat bergantung pada iklim komunikasi di dalam
organisasi/lembaga bisnis. Iklim komunikasi ini amat dipengaruhi gaya
manajemen. Ada 4 gaya manajemen, yakni (1) gaya direktif, (2) gaya pelatih, (3)
gaya superotif, dan (4) gaya pendelegasian. Akan tetapi, dalam manajemen
mutakhir ada gaya yang sedang menjadi tren, yakni gaya partisipatif.
Kegiatan Belajar 4
Proses Komunikasi Bisnis
Proses Komunikasi Bisnis
Dalam
komunikasi bisnis dikenal tiga level komunikasi, yakni komunikasi massa,
komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal. Komunikasi massa dalam
komunikasi bisnis diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada publik dan
menerima pesan dari publik. Agar komunikasi bisnis pada level komunikasi massa
berjalan dengan efektif perlu mengetahui karakteristik komunikasi massa, yakni
(1) sumbernya terlembagakan, (2) pesannya bersifat publik, (3) medianya
bersifat simultan dan periodik, (4) khalayak heterogen, anonim dan tersebar,
serta (5) efeknya tidak seketika.
Komunikasi
kelompok dalam komunikasi bisnis bentuknya sangat bergantung pada jenis
kelompok yang dibentuk. Ada beberapa jenis kelompok, seperti (1) kelompok
kerja, (2) focus group, (3) komite, (4) konferensi media, (5) rapat publik.
Kegiatan komunikasi bisnis pada level komunikasi kelompok ini amat dipengaruhi budaya.
Komunikasi
bisnis juga berlangsung dalam level komunikasi interpersonal. Komunikasi
interpersonal ini merupakan kegiatan memunculkan makna melalui pertukaran
pesan. Agar kita memanfaatkan komunikasi interpersonal ini dengan baik kita
harus mengingat 10 prinsip komunikasi bisnis. Juga harus mempertimbangkan
proses simplifikasi dan abstraksi saat mengubah gagasan menjadi pesan. Dalam
menyampaikan pesan tersebut, kita juga harus memperhatikan siapa penerima pesan
tadi.
MODUL 2
FUNGSI KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM KOMUNIKASI BISNIS
FUNGSI KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM KOMUNIKASI BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Fungsi Komunikasi Bisnis
Fungsi Komunikasi Bisnis
Dalam
aktivitas komunikasi bisnis, kita tidak hanya sekadar menyampaikan pesan kepada
khalayak bisnis internal maupun eksternal. Aktivitas ini dapat digunakan untuk
fungsi informatif. Suatu fungsi yang digunakan tidak hanya untuk merubah domain
kognitif khalayak sebatas perubahan pengetahuan, tetapi juga memberikan
pilihan-pilihan, mengurangi ketidakpastian dan merubah keadaan bisnis yang
sedang Anda lakukan begitu pula dalam membuat keputusan. Fungsi kedua adalah
fungsi persuasif atau motivatif, di mana komunikasi dapat digunakan untuk
mempengaruhi orang lain melalui treatment tertentu agar orang lain bertindak
seperti apa yang kita inginkan. Fungsi ketiga adalah fungsi kontrol,
mengendalikan dan mengawasi, untuk menjalankan secara efektif fungsi ini adalah
dengan membuka Feed back loop atau saluran umpan balik dalam aktivitas
komunikasi bisnis baik secara individual maupun secara organisasional bagi
setiap individu yang terdiri dari tiga jenis yaitu, umpan balik informatif,
umpan balik korektif dan umpan balik peneguhan. Fungsi keempat adalah fungsi
emotif, di mana komunikasi digunakan sebagai alat ekspresi emosi yang
berorientasi kepada penerimaan isi pesan yang disampaikan.
Kegiatan Belajar 2
Komunikasi Internal dalam Komunikasi Bisnis
Komunikasi Internal dalam Komunikasi Bisnis
Seorang
pelaku bisnis dalam kegiatan bisnisnya harus bisa membina hubungan yang baik
melalui aktivitas komunikasi dengan (1) pemilik, (2) manajemen, dan (3)
karyawan. Sebab ketiga sasaran yang berada di dalam lingkungan
organisasi/lembaga bisnis tersebut sangat berperan dan menentukan keberhasilan
bisnis.
Cara
komunikasi yang digunakan dalam komunikasi internal, dapat berupa komunikasi
lisan, tulisan, audiovisual atau gabungan ketiganya. Sedangkan arus yang
terbaik adalah arus komunikasi 2 arah sehingga pelaku komunikasi bisnis harus
berani untuk membuka saluran komunikasi baik formal maupun informal, hal
tersebut mengingat adanya kelemahan komunikasi internal dalam komunikasi
bisnis, yaitu pesan biasanya didominasi oleh pihak manajemen, atau bahkan
komunikasi berjenjang sehingga akibatnya pesan komunikasi sering terjadi
pengurangan/penyimpangan.
Kegiatan Belajar 3
Komunikasi Eksternal dalam Komunikasi Bisnis
Komunikasi Eksternal dalam Komunikasi Bisnis
Ruang
lingkup komunikasi eksternal dalam komunikasi bisnis mencakup komunikasi dengan
pelanggan, penyalur, pemasok, dan agen regulator. Keempat kelompok yang berada
di luar organisasi/lembaga bisnis memiliki kepentingan untuk kelangsungan
bisnis. Kelompok tersebut selain menghidupi juga dihidupi oleh
organisasi/lembaga bisnis. Kelompok tersebut menentukan kemajuan bisnis
sehingga hubungan baik dengan kelompok ini harus dijaga dan dipertahankan dan
ditingkatkan, melalui kualitas dan kuantitas komunikasi.
Kelompok
ini memiliki kepentingan yang tidak sama, misalnya pelanggan yang memiliki hak
untuk memilih dan menentukan produk yang akan digunakan. Sedangkan penyalur
adalah kelompok yang memiliki jaringan distribusi mereka hanya mau menyalurkan
produk yang dikehendaki pelanggan. Pemasok menginginkan adanya transaksi dengan
organisasi lembaga bisnis yang memuaskan, sedangkan agen regulator,
menginginkan adanya kepatuhan terhadap peraturan.
Kegiatan Belajar 4
Analisis Khalayak Komunikasi Bisnis
Analisis Khalayak Komunikasi Bisnis
Mengenali
siapa khalayak komunikasi sangat penting. Pengenalan khalayak itu diperlukan
untuk ketiga level komunikasi bisnis, yakni komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Pada level komunikasi interpersonal
identifikasi khalayak relatif lebih mudah dilakukan, begitu juga pada level
komunikasi kelompok. Namun pada level komunikasi massa, identifikasi khalayak
hanya bisa kita lakukan berdasarkan kategorisasi-kategorisasi tertentu. Namun,
kategorisasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi khalayak
dalam komunikasi kelompok.
Identifikasi
khalayak bisa dilakukan berdasarkan aspek (1) demografis, (2) lokasi geografis,
dan (3) psikodemografis. Dapat juga dilakukan melalui pendekatan postur mental
khalayak yang biasanya membagi khalayak menjadi dua kelompok, yakni (1) manusia
abstrak dan (2) manusia konkret.
Untuk
mengidentifikasi khalayak bisa juga dilakukan melalui motif dan kebutuhan
khalayak yang melihat manusia sebagai khalayak dengan 3 komponen, yakni
komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Berdasarkan hal
tersebut, kemudian kita bisa mengetahui kebutuhan manusia yang bersifat
biologis dan sosiogenis. Salah satu teori motif dan kebutuhan yang populer
adalah hierarki kebutuhan Abraham Maslow, meliputi (1) kebutuhan biologis, (2)
kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan akan keterikatan dan cinta kasih, (4)
kebutuhan akan penghargaan, (5) kebutuhan akan aktualisasi diri. Sedangkan
David McLeland melihat ada 3 kebutuhan manusia, yakni (1) kebutuhan untuk
berprestasi, (2) kebutuhan akan kasih sayang, dan (3) kebutuhan berkuasa.
MODUL 3
PENGUMPULAN DAN PENAFSIRAN PESAN KOMUNIKASI BISNIS
PENGUMPULAN DAN PENAFSIRAN PESAN KOMUNIKASI BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Analisa Bentuk-bentuk Komunikasi Bisnis (1)
Analisa Bentuk-bentuk Komunikasi Bisnis (1)
Bentuk
komunikasi bisnis yang pertama dan paling sering digunakan terutama dalam
kontak personal adalah bentuk komunikasi verbal yakni proses penyampaian pesan
dengan menggunakan lembaga-lembaga verbal, maknanya secara kultur disepakati
bersama. Bentuk komunikasi ini terbagi 2, yakni (1) komunikasi lisan (oral),
dan (2) komunikasi tulisan. Perbedaan di antara kedua bentuk komunikasi itu
terletak dalam cara penyampaian pesannya. Komunikasi lisan pesannya disampaikan
secara oral atau lisan dan komunikasi tertulis pesannya disampaikan secara
tertulis. Perbedaan lain yang cukup mendasar adalah dalam penggunaannya.
Komunikasi lisan digunakan bila pesan tidak kompleks, tidak diperlukan adanya
dokumentasi permanen dan apabila membutuhkan umpan balik langsung dalam
interaksi yang berorientasi pada pemecahan masalah. Sebaliknya, komunikasi
tulisan dilakukan bila pesannya kompleks, dan yang terpenting bila jumlah
khalayaknya cukup besar. Bentuk lain dari komunikasi ini adalah komunikasi
nonverbal yang pesannya tidak disampaikan secara verbal tapi menggunakan bahasa
tubuh proxemic, kronemiks, dan suara ketika menyatakan pesan.
Kegiatan Belajar 2
Analisa Bentuk-bentuk Komunikasi Bisnis (2)
Analisa Bentuk-bentuk Komunikasi Bisnis (2)
Dalam
kegiatan komuniiask bisnis, kita juga mengenal bentuk komunikasi visual dan
komunikasi audiovisual. Kedua bentuk komunikasi tersebut berkembang seiring
perkembangan teknologi otomatis perkantoran dan teknologi komunikasi atau
informasi. Komunikasi visual adalah penyampaian pesan yang menggunakan
simbol-simbol piktorial berupa gambar, foto atau grafik untuk memudahkan
pemahaman dan interpretasi lawan-komunikasi. Pesan-pesan komunikasi visual
setiap hari menerpa kita sejak kita bangun sampai tidur yang sebagian besar
merupakan bagian dari komunikasi bisnis dalam bentuk iklan komersial. Bentuk
komunikasi visual dilakukan untuk (1) memfokuskan perhatian komunikasi, (2)
menarik perhatian, (3) memudahkan pemahaman, (4) membantu melihat keterkaitan
antara waktu dengan kegiatan, serta (5) memudahkan memberikan interpretasi pada
data.
Sedangkan
komunikasi audiovisual, merupakan kegiatan penyampaian pesan melalui
simbol-simbol animasi dan suara. Bila komunikasi visual menyampaikan pesan
dengan memanfaatkan gambar diam (still-picture) maka dalam komunikasi
audiovisual, simbol-simbol untuk mengemas pesan adalah animasi dan suara. Film
merupakan salah satu bentuk komunikasi audiovisual yang populer dalam kegiatan
komunikasi bisnis, Sejalan dengan perkembangan teknologi, bentuk penyimpanan
dan penyampaian pesan animatif dan auditif ini tidak hanya dalam bentuk pita
seluloid, seperti film, tetapi juga kaset video dan piringan cakram.
Kegiatan Belajar 3
Pengumpulan dan Penafsiran Informasi
Pengumpulan dan Penafsiran Informasi
Dalam
kegiatan pengumpulan dan penafsiran informasi ini, kita melakukan
langkah-langkah seperti untuk sebuah penyelidikan. Langkah-langkah tersebut
adalah (1) merumuskan masalah, (2) membuat kerangka masalah, (3) menyusun
rencana kerja, (4) melakukan penyelidikan, dan (5) menganalisis data.
Perumusan
masalah kita lakukan untuk memfokuskan masalah yang hendak kita pecahkan
sehingga tidak melebar. Sedangkan kerangka masalah penelitian dibuat untuk
memudahkan kita dalam memetakan permasalahan. Rencana kerja kita susun untuk
menjadi pedoman dalam pembagian tugas, pembuatan jadwal, penyusunan anggaran,
penentuan sumber dan personalia. Pada saat penyelidikan kita mengumpulkan
informasi dari sumber primer dan sekunder. Sedang analisis data kita lakukan
dengan membuat perhitungan statistik untuk melihat nilai rata-rata,
kecenderungan, dan koreksi. Pada penarikan kesimpulan data yang dianalisis itu
kita tarik menjadi kesimpulan berdasarkan pemikiran logis. Berdasarkan
kesimpulan tersebut kita memberikan rekomendasi.
Setelah
proses semua itu selesai, kemudian informasi yang kita kumpulkan dan tafsirkan
itu dituangkan dalam bentuk tertulis berupa laporan. Bentuk laporannya dapat
berupa laporan informasional yang hanya menyampaikan fakta dan data atau
laporan analitik yang menganalisis, memberikan kesimpulan dan rekomendasi
tindakan.
MODUL 4
PERANCANGAN PESAN KOMUNIKASI BISNIS
PERANCANGAN PESAN KOMUNIKASI BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Perancangan Pesan Komunikasi Bisnis
Perancangan Pesan Komunikasi Bisnis
Perancangan
pesan komunikasi bisnis harus memperhatikan beberapa faktor yang menentukan
efektivitasnya, melalui strategi pesan mencakup (1) komposisi, (2) organisasi
pesan, (3) urutan pesan, (4) himbauan pesan dan daya tarik pesan, (5) gaya
pesan, (6) pemilihan kata dan (7) struktur pesan. Efektivitas perancangan pesan
tidak terlepas dari pengaruh elemen-elemen komunikasi, seperti sumber,
komunikator, saluran, khalayak sasaran dan konteks.
Kegiatan Belajar 2
Penulisan Pesan Persuasif
Penulisan Pesan Persuasif
Persuasi
adalah proses mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain dengan
menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang lain sesuai keinginan kita,
tetapi merasa berperilaku sesuai kehendaknya sendiri. Ciri-ciri persuasi (1)
menggunakan pendekatan psikologis, (2) bertujuan untuk mengubah perilaku orang
lain, dan (3) merupakan proses komunikasi.
Agar
pesan persuasif efektif maka kita harus dapat merebut perhatian khalayak pada
bagian pembukaan, membangkitkan kebutuhan, memberikan pemuasan dan penggambaran
pada bagian pengembangan bahasan dan ajakan bertindak pada bagian penutup.
Kegiatan Belajar 3
Pesan Persuasif untuk Ajakan, Penawaran dan Penanganan Keluhan
Pesan Persuasif untuk Ajakan, Penawaran dan Penanganan Keluhan
Pada
hakikatnya penulisan pesan persuasif baik untuk permintaan dan permohonan
maupun penjualan/penawaran dan untuk klaim adalah sama, yaitu untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain agar memenuhi keinginan kita. Oleh
karena itu, teknik penulisannya pun sama, yaitu dengan menggunakan Rancangan
AIDA, tetapi dalam hal penyajian isi, tentu berbeda. Dalam surat permohonan,
kita mencoba mensugesti khalayak agar mau memberikan bantuannya kepada kita.
Dalam pesan persuasif penawaran atau penjualan, kita mencoba meyakinkan pembeli
(calon) agar mau menerima, menggunakan atau mengonsumsi produk yang kita
tawarkan sehingga kita memperoleh keuntungan darinya. Sedangkan dalam penulisan
pesan persuasif untuk klaim kita menyampaikan informasi negatif secara positif,
guna memperoleh hak-hak kita dari sebuah transaksi, yang dilandasi keinginan
memecahkan masalah yang menguntungkan semua pihak.
MODUL 5
KEGIATAN KOMUNIKASI TATAP MUKA DAN KOMUNIKASI MASSA DALAM KOMUNIKASI BISNIS
KEGIATAN KOMUNIKASI TATAP MUKA DAN KOMUNIKASI MASSA DALAM KOMUNIKASI BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Tatap Muka
Komunikasi Tatap Muka
Dalam
level komunikasi interpersonal dan kelompok pada kegiatan komunikasi bisnis ada
3 kegiatan komunikasi tatap muka yang dilakukan, yakni:
- komunikasi oral, meliputi mendengarkan/menyimak dan berbicara;
- wawancara;
- rapat, yaitu mendengarkan/menyimak bukan hanya menangkap secara fisik apa yang dikatakan lawan bicara melainkan merupakan sebuah mental yang melibatkan penangkapan secara indrawi, penafsiran, evaluasi, pengingatan dan tanggapan.
Penyimak/pendengar
yang baik, biasanya juga merupakan pembicara yang baik. Oleh karena itu, syarat
menjadi pembicara yang baik sama dengan menjadi penyimak yang baik. Ada 4 gaya
berbicara, yakni:
- gaya ekspresif;
- gaya direktif;
- gaya pemecahan masalah;
- metagaya.
Pilihan
gaya tersebut bergantung pada situasi dan kebutuhan.
Wawancara adalah percakapan antara dua pihak yang terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan wawancara ada 3, yakni:
Wawancara adalah percakapan antara dua pihak yang terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan wawancara ada 3, yakni:
- informasional;
- pemecahan masalah;
- persuasif.
Sedangkan
rapat adalah pembicaraan terfokus berdasarkan agenda tertentu yang biasanya
tidak selalu atau sudah dipersiapkan sebelumnya.
Tujuan rapat adalah:
Tujuan rapat adalah:
- informasional;
- pengambilan keputusan dan pemecahan masalah;
- kegiatan ritual.
Agar
rapat berjalan efektif maka rapat harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan
memperhitungkan tahapan tertentu, yakni:
- menentukan tujuan rapat;
- menetapkan peserta;
- menetapkan agenda;
- mempersiapkan lokasi serta waktu.
Selain
itu, efektivitas rapat sangat bergantung kepada pimpinan rapat.
Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Komunikasi Massa dalam Komunikasi Bisnis
Kegiatan Komunikasi Massa dalam Komunikasi Bisnis
- informasional;
- pengambilan keputusan dan pemecahan masalah;
- kegiatan ritual.
Agar
rapat berjalan efektif maka rapat harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan
memperhitungkan tahapan tertentu, yakni:
- menentukan tujuan rapat;
- menetapkan peserta;
- menetapkan agenda;
- mempersiapkan lokasi serta waktu.
Selain
itu, efektivitas rapat sangat bergantung kepada pimpinan rapat.
Kegiatan Belajar 3
Medium dalam Komunikasi Bisnis
Medium dalam Komunikasi Bisnis
Bisnis
internasional banyak dilakukan melalui saluran/media komunikasi interaktif.
Media interaktif yang paling banyak digunakan adalah telepon. Namun, media ini
hanya dapat menyampaikan informasi/pesan yang bersifat vokal sehingga kita
tidak dapat menangkap pesan gestural dan visualnya. Untuk mengatasi kelemahan
ini, ada taktik tersendiri dalam menelepon. Selain kini dikembangkan videophone
yang memungkinkan orang yang berbicara melalui telepon dapat saling melihat
wajah lawan bicaranya melalui layar monitor. Perkembangan teknologi perkantoran
yang berbasiskan telepon ini, kini memungkinkan dilakukan percakapan lebih dari
2 pihak sehingga dikenal istilah telekonferensi. Pada awalnya telekonferensi ini
hanya dapat menampilkan pesan secara vokal, namun sekarang telekonferensi pun
sudah memungkinkan dilakukan dengan saling melihat wajah lawan bicara melalui
layar telepon.
Komputerisasi
perkantoran juga memungkinkan terjadinya pertukaran informasi secara mudah dan
cepat. Untuk pengiriman dan penerimaan informasi dilakukan melalui surat
elektronika. Selain itu, teknologi komputer ini memungkinkan kita melakukan
dokumen secara lebih mudah sekaligus dapat menyimpannya dengan lebih sederhana
dan tidak banyak memakan tempat.
Kini
akibat dipadukannya sistem komputerisasi dan sistem telekomunikasi dikembangkan
jaringan informasi global, yaitu internet. Jaringan ini selalu mempercepat
pertukaran informasi, kini juga dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi bisnis
eksternal. Jaringan internet sudah mulai dimanfaatkan berbagai perusahaan untuk
mempromosikan organisasi lembaga bisnisnya dan mengiklankan kegiatan usahanya.
MODUL 6
TEKNIK LOBI DAN NEGOSIASI
TEKNIK LOBI DAN NEGOSIASI
Kegiatan Belajar 1
Peran, Fungsi Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Peran, Fungsi Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Komunikasi
bisnis pada level komunikasi kelompok dan interpersonal dapat berlangsung dalam
bentuk lobi dan negosiasi. Dua bentuk kegiatan komunikasi ini mewarnai kegiatan
komunikasi bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis di mana saja untuk
membela kepentingannya. Namun organisasi lembaga bisnis memiliki publiknya
masing-masing yang berbeda juga kepentingannya maka lobi dan negosiasi menjadi
penting
Lobi
merupakan kegiatan yang berupaya agar segala sesuatu berjalan tidak melalui
kekuasaan atau koersi melainkan melalui persuasi. Kegiatan lobi yang dilakukan
perusahaan-perusahaan umumnya mempekerjakan para pelobi profesional atau juga
mempekerjakan mantan pejabat pemerintahan Fungsi lobi adalah untuk melindungi
kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak
pengambil keputusan. Ada 3 jenis lobi, yaitu sebagai berikut.
- Lobi tradisional yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan.
- Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil keputusan.
- Lobi Political Action Committee, yakni komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah.
Sedangkan
negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak atau lebih baik individual maupun
kelompok untuk membahas usulan-usulan spesifik guna mencapai kesepakatan yang
dapat diterima bersama. Fungsi negosiasi adalah untuk menyelesaikan konflik
kepentingan dan permasalahan. Ada 4 jenis negosiasi berdasarkan pendekatan dan
gayanya, yakni (1) berorientasi bargaining, (2) berorientasi kalah-kalah, (3)
berorientasi kompromi, dan (4) berorientasi menang-menang/ kolaboratif.
Baik
lobi maupun negosiasi merupakan kegiatan yang sangat membutuhkan keterampilan
komunikasi. Keterampilan komunikasi tersebut mencakup mulai dari menulis,
meneliti, mengilustrasikan sampai berbicara. Ini sejalan dengan apa yang
dikatakan pakar komunikasi, apabila Anda ingin mengubah dunia maka Anda harus
menguasai keterampilan berkomunikasi.
Kegiatan Belajar 2
Teknik Lobi
Teknik Lobi
Teknik
melakukan lobi tidak lepas dari kegiatan lobi memberi informasi dan
mempersuasi. Sebelum sampai pada persoalan teknis, kita membahas terlebih dulu
4 bentuk organisasi lobi. Keempat bentuk tersebut adalah (l) perhimpunan, (2)
perusahaan perorangan, (3) yayasan, dan (4) koperasi. Masing-masing memiliki
kekurangan dan kelebihan. Namun di Indonesia, kegiatan lobi belum
terorganisasikan secara profesional, melainkan masih dilakukan oleh orang-per
orang.
Tahapan
lobi dimulai dari (1) pengumpulan fakta, (2) interpretasi terhadap langkah
pemerintah, (3) interpretasi terhadap perusahaan, (4) membangun posisi, (5)
melemparkan berita nasional, dan (6) mendukung kegiatan pemasaran. Dari dimensi
hubungan manusiawi, teknik lobi tersebut adalah:
- menganalisis iklim;
- menentukan lawan dan kawan;
- mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini;
- membentuk koalisi;
- menetapkan tujuan;
- menganalisis dan mendefinisikan penyebab kasus;
- menganalisis berbagai macam segmen khalayak;
- memperhitungkan media;
- mengembangkan kasus;
- menjaga fleksibilitas.
Secara
lebih teknis langkah-langkah lobi dilakukan dengan (1) mengetahui motif-motif
orang yang terlibat dalam lobi, (2) mewaspadai jebakan, (3) menetralisir sikap
lawan, (4) memperbesar situasi media dan menyusun rancangan pendekatan media.
Kegiatan Belajar 3
Teknik Negosiasi
Teknik Negosiasi
Dalam
menjalankan teknik negosiasi kita mengenal 4 pendekatan, yakni bargaining,
kompromi, kalah menang dan menang merang. Namun yang paling ideal dalam
kegiatan bisnis adalah negosiasi yang berorientasi pada situasi
menang-menang". Oleh karena selain berorientasi terhadap pemecahan
masalah, juga berorientasi pada terpenuhinya kepuasan kedua belah pihak dan
tercipta dan terpelihara hubungan jangka panjang yang harmonis. Dalam
"menang-menang" pihak lain tidak dipandang sebagai lawan melainkan
sebagai mitra bisnis.
Akan
tetapi, tidak setiap situasi memungkinkan kita untuk melakukan negosiasi yang
berorientasi pada situasi "menang-menang". Ini terjadi manakala
terjadi konflik kepentingan dengan pihak lain dan pihak lain berupaya
menggunakan pendekatan negosiasi kalah-menang". Selain itu, hubungan
harmonis jangka panjang tidak diperhitungkan dan jika kita merasa cukup kuat
untuk melakukan barganing.
Pilihan
terhadap pendekatan dan gaya negosiasi bergantung pada situasi yang dapat
dikelompokkan dalam 4 kategori:
- kerja sama vs kompetisi;
- kekuasaan vs kepercayaan;
- distorsi komunikasi vs keterbukaan;
- egois vs kepentingan bersama.
MODUL 7
PENULISAN LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS
PENULISAN LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Penulisan Laporan
Penulisan Laporan
Laporan
merupakan bagian dari komunikasi bisnis secara tertulis yang disampaikan kepada
pihak yang biasanya memiliki kewenangan lebih tinggi.
Berdasarkan
definisi, laporan adalah "pesan yang objektif yang digunakan untuk
menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi ke bagian lain dalam
organisasi itu atau dari satu lembaga kepada lembaga lain yang digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dan atau pemecahan masalah".
Berdasarkan
formatnya, laporan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni laporan resmi (formal)
dan laporan tidak resmi (informal). Masuk ke dalam laporan formal ini adalah
manuskrip, sedangkan laporan informal dapat dibuat dalam bentuk memo.
Berdasarkan isinya dapat dibagi ke dalam laporan informasional dan laporan
analitis. Berdasarkan periodesasinya laporan dapat dibagi menjadi laporan
berkala
Kegiatan Belajar 2
Penulisan Proposal
Penulisan Proposal
Proposal
merupakan usulan yang menguraikan pemecahan masalah yang dibuat atas permintaan
pihak lain untuk menggambarkan pemecahan masalah yang diusulkan. Dalam kegiatan
bisnis sekarang ini, proposal merupakan bagian sangat penting untuk menjalankan
aktivitas bisnis. Bahkan adakalanya, sebuah bisnis berlangsung dengan diawali
dari sebuah proposal. Dalam proposal terkandung (1) rincian gagasan untuk
memecahkan masalah, dan (2) biaya yang dibutuhkan.
Proposal
terdiri dari beberapa bagian (1) latar belakang masalah dan tujuan, (2)
material dan peralatan, (3) personalia dan rekomendasi, (4) tindak lanjut dan
atau evaluasi, (5) anggaran, biaya dan rangkuman, dan (6) lampiran-lampiran.
Proposal
tersebut dibuat untuk meyakinkan orang/pihak lain. Oleh karena itu, penting
untuk memperhatikan bahasa yang kita gunakan. Prinsip-prinsip dalam kaidah
bahasa hendaknya kita perhatikan. Kita mesti mengingat apa yang diatur dalam
EYD (Ejaan yang Disempurnakan), logika bahasa, rasa bahasa, dan tata bahasa.
MODUL 8
KORESPONDENSI DAN PRESENTASI BISNIS
KORESPONDENSI DAN PRESENTASI BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Korespondensi Bisnis
Korespondensi Bisnis
Salah
satu kegiatan komunikasi bisnis yang penting adalah korespondensi.
Korespondensi ini dilakukan melalui surat yang dikirimkan secara konvensional,
faksimile atau surat elektronika. Namun hal yang terpenting bukan sarana untuk
berkorespondensinya, melainkan bagaimana cara menyampaikan pesan secara
tertulis melalui surat. Untuk penyampaian pesan melalui surat ada 2 hal yang
harus kita perhatikan, yakni (1) empati, mengingat surat ditujukan kepada orang
lain sehingga kita harus menempatkan pesan dalam sudut pandang orang lain, dan
(2) organisasi pesan yang akan disampaikan. Untuk pengorganisasian pesan kita
dapat memilih pendekatan deduktif atau induktif.
Cara
kita mengorganisasikan pesan bergantung kepada jenis surat yang kita kirimkan.
Surat biasa atau rutin berbeda cara penyusunan pesannya dengan surat
"kabar baik". Oleh karena rutin biasanya tidak mengandung muatan
emosional.
Khusus
mengenai surat penjualan, berbeda dengan surat-surat lainnya karena di dalamnya
disampaikan pesan persuasif. Selain memberikan informasi produk barang dan jasa
atau gagasan yang kita tawarkan di dalam surat penjualan, kalimat-kalimatnya
Kegiatan Belajar 2
Presentasi Bisnis
Presentasi Bisnis
Presentasi
merupakan kegiatan yang tidak bisa dihindarkan dalam komunikasi bisnis. Dalam
presentasi kita menyampaikan pesan kepada kelompok dengan menggunakan alat
bantu audiovisual. Dalam melakukan presentasi, kita harus menganalisis tujuan
presentasi kita yang terbagi menjadi 3, yakni (1) memotivasi/menghibur, (2)
menginformasikan/menganalisis, dan (3) mempersuasi/kolaborasi. Selain
memperhatikan tujuan, kita juga harus melakukan analisis khalayak dengan
memperhatikan jumlah khalayak, latar belakang khalayak dan sikap khalayak.
Ketiga hal yang berkaitan dengan khalayak itu akan mempengaruhi isi,
pengorganisasi dan gaya penyampaian pesan kita.
Dalam
menyampaikan pesan, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah merumuskan
gagasan pokok. Kemudian, membuat kerangka presentasi yang akan menjadi pedoman
kita dalam melakukan presentasi. Untuk memudahkan penyampaian pokok bahasan itu
kita dapat menggunakan alat bantu audiovisual. Alat bantu tersebut dapat berupa
visualisasi teks dan visualisasi grafis yang kemudian disampaikan kepada
khalayak melalui handout, overhead projector, slide, papan tulis dan film,
audiotape, dan videotape. Namun, penting juga kita perhatikan untuk menjaga
kredibilitas kita sebagai penyampai pesan. Kredibilitas tersebut dapat kita
bangun dengan menunjukkan kompetensi, meraih kepercayaan khalayak, menekankan
similaritas dengan khalayak, meningkatkan himbauan Anda pada khalayak, dan
menunjukkan ketulusan.
MODUL 9
PENYIAPAN MATERI KOMUNIKASI BISNIS
PENYIAPAN MATERI KOMUNIKASI BISNIS
Kegiatan Belajar 1
Penanganan Keluhan Kostumer
Penanganan Keluhan Kostumer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar