PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FORMULA
LASSWELL DENGAN MODEL CLAUDE D. SHANNON DAN WARREN
WEAVER
Dalam Formula
Lasswell terdapat 5 unsur
1. Who; Komunikan baik perorangan maupun mewakili lembaga/organisasi/instansi merupakan orang-orang pilihan yang sesuai dengan bidang kemampuannya.
2. Say What; Jika komunikan yang berkompeten dibidangnya maka apa yang dikatakannya lebih diterima oleh khalayak/komunikan.
3. In Which Chanel; Selain siapa komunikan dan apa yang dikatakannya, saluran/media yang digunakan untuk menyampaikan pesan juga berpengaruh dalam penyampaian pesan, komunikator harus dapat memilih saluran/ media komunikasinya agar pesan yang disampaikannya tepat sasaran.
4. To Whom; kepada siapa pesan ditujukan, hal ini perlu dipahami oleh komunikator, dengan memahami siapa komunikan maka komunikator dapat menentukan metode apa dan menggunakan sarana apa pesannya mudah diterima pada khalayak yang dituju.
1. Who; Komunikan baik perorangan maupun mewakili lembaga/organisasi/instansi merupakan orang-orang pilihan yang sesuai dengan bidang kemampuannya.
2. Say What; Jika komunikan yang berkompeten dibidangnya maka apa yang dikatakannya lebih diterima oleh khalayak/komunikan.
3. In Which Chanel; Selain siapa komunikan dan apa yang dikatakannya, saluran/media yang digunakan untuk menyampaikan pesan juga berpengaruh dalam penyampaian pesan, komunikator harus dapat memilih saluran/ media komunikasinya agar pesan yang disampaikannya tepat sasaran.
4. To Whom; kepada siapa pesan ditujukan, hal ini perlu dipahami oleh komunikator, dengan memahami siapa komunikan maka komunikator dapat menentukan metode apa dan menggunakan sarana apa pesannya mudah diterima pada khalayak yang dituju.
5. Whit What
Effect; Setelah pesan disampaikan, komunikator juga menganalisis effeck yang
terjadi pada komunikan dari effeck yang diberikan oleh komunikan, komunikator
dapat mengetahui metode dan saluran yang digunakan efektif atau tidak bagi
komunikan/khalayak yang dituju.
Sedangkan pada
model Claude D. Shannon dan Warren Weaver, sumber informasi menciptakan sebuah pesan untuk disampaikan kepada khalayak/ komunikan
diubah menjadi signal oleh pemancar sesuai dengan saluran yang digunakan. Pesan
tersebut diterima/diteruskan melalui saluran kepada penerima(receiver),
kemudian receiver menyusun kembali signal menjadi pesan lalu disampaikan
kembali kepada destination (khalayak/komunikan). Dalam perjalanan pesan menjadi
signal dan kembali menjadi pesan terdapat gangguan(noise)
Persamaan keduanya adalah menggambarkan proses pengiriman pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media/saluran.
Perbedaannya adalah Model Lasswell lebih mengutamakan
bagaimana komunikator yang sesuai dengan bidangnya, berbicara, memilih saluran
apa yang digunakan dan menganalisis efek yang diberikan oleh komunikan
(Gangguan yang timbul dalam komunikasi disebabkan oleh komunikan). Sedangkan pada model
Claude D. Shannon dan Warren Weaver
lebih mengutamakan Saluran (alat), bagaimana alat tersebut mengubah pesan
menjadi signal dan merubah kembali menjadi pesan dan menyalurkannya kepada
destination(khalayak/komunikan). Alat/ saluran tersebut sering terjadi
gangguan(noise).
2. Masih Relevankan 4 model komunikasi tersebut.
Ke empat model komunikasi tersebut
masih relevan untuk saat ini dan yang akan dating karena dari masing-masing
model terdapat kelebihan dan kekurangan. Untuk efektifnya komunikasi yang
ditandai dengan sampainya pesan kepada komunikan ke empat model tersebut harus
diperhatikan. Dalam kegiatan komunikasi kemungkinan-kemungkinan terjadi seperti
yang dikatakan dalam model-model tersebut sering dijumpai.
a. Model jarum
hipodermik; menyatakan bahwa media massa sangat kuat pengaruhnya dalam
menyampaikan pesan, hal ini terjadi pada khalayak yang memiliki keyakinan tentang
kebenaran informasi yang disiarkan melalui media lebih dapat dipercaya daripada
personal.
b. Model
komunikasi 1 tahap; merupakan pengembangan dari model hipodermik, pesan yang
disampaikan melalui media langsung ditujukan dan direima oleh komunikan tanpa
perantara(pemuka pendapat/opinion leader). Namun media tidak sepenuhnya dapat
memengaruhi khalayak aspek penampilan pesan, saluran,alat penerima, pemahaman
audien/khalayak dalam ingatan yang selektif memengaruhi suatu pesan. Maka efek
pada komunikan akan berbeda-beda.
c. Model
komunikasi dua tahap; model ini mellihat bagaimana peranan pemuka pendapat
dalam menyampaikan kembali pesan yang diterimanya dari media massa. kesukaan
seseorang terhadap media massa tidak sama dengan orang lain, ada yang suka dengan
televise, radio atau media cetak tapi ada juga yang kurang suka dengan berita
yang ada di media massa dengan berbagai alasan. Peran pemuka pendapatlah yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Dengan factor kedekatan
pemuka pendapat dengan komunikan pesan lebih mudah diterima.
d. Model
komuniksi banyak tahap; model yang merupakan gabungan dari sebelumnya dimana
media massa menyampaikan pesan komunikan/pemuka pendapat yang selanjutnya
menyampaikan kembali kepada komunikan lain dan seterusnya komunikan kembali
menyampaikan pesan. Dari model ini dapat dikatakan bahwa komunikan akan menjadi
komunikator pada komunikan berikutnya.
Salah satu contoh komunikasi massa
adalah kegiatan tutorial online mahasiswa UT.
4 model komunikasi terjadi disini. Begitupun
dengan proses yg dikemukakan Lasswell serta Shannon& Weaver.
Ketika kita/mahasiswa sesuatu apakah
dipandang pas, lain halnya dengan ibu Sri, pendamping kita. Jika komunikator
menyampaikan materi kita di jalur lain misalnya FB, tentu kurang tepat karena
UT telah menyiapkan wadah dan tentu pula tidak hanya kita yg telah regis MK ini
ikut dlm diskusi. dst. Sesuai proses komunikasi lasswell.
Sedangkan contoh proses komunikasi
Shannon& Weaver pesan yg dikirim diubah menjadi signal internet dan
internet mengirimkan ke kita, kita menerimanya dlm
bentuk pesan. Gangguan
dalam proses pengiriman pesan disebabkan oleh
signal atau perangkat kita.
4 model komunikasi pun yg masih
relevan terjadi di sini.
- ada mahasiswa yg mendapat
informasi dari tuton kita.
- masing2 kita menerima pesan tsb
berbeda makna.
- ada pula mahasiswa UT yg mendapat
informasi dari kita, yang dianggapnya pemuka pendapat.
- setelah membaca inisiasi kita melanjutkan menyampaikan
pesan, baik melalui forum ini atau diluar forum kepada sesama mahasiswa atau
umum.
Disarikan dari BMP Komunikasi Massa UT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar