BAHASA DAN SASTRA CIRI BANGSA
OLeh : Zalfika ammya
Bahasa menjadi ciri utama kemajemukan masyarakat
Indonesia. Ratusan bahasa daerah tersebar diberbagai pulau dan komunitas
masyarakat karena latar belakang suku ,etnis dan adat istiadat. Perkembangan bahasa
ditentukan oleh jumlah penutur dan tradisi tulis yang kuat. Dari penuturan dan
penulisan kosa kata bahasa menjadi berkembang dan membentuk budaya komunikasi
diantara bagian-bagian masyarakat. Bahasa Indonesia dirumuskan dan disepakati
sebagai bahasa yang tidak berdiri sendiri melainkan penggabungan dari berbagai
bahasa daerah (linguapranca) selanjutnya dijadikan alat komunikasi berbangsa
dalam sebuah negara kesatuan republik Indonesia.
Sebagai kekayaan budaya, bahasa daerah harus
tetap menjadi identitas lokal di dalam nuansa kebangsaan.
Keberagaman bahasa menunjukkan situasi, kondisi dan daya hidup yang berbeda.
Dalam kaitan dengan perubahan dan perjalanan waktu kebahasaan. Bahasa-bahasa
daerah dan dialek-dialek bahasa diharapkan tetap memiliki kekuatan hidup, baik
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bahasa nasional maupun demi
keberadaannya sendiri.
Dialek yang banyak dijumpai di Nusantara adalah
dialek Melayu. Dialek ini tersebar hampir di seluruh wilayah Nusantara. Salah
satu yang terkenal adalah bahasa Melayu dialek Bangka Belitung. Khusus di
daerah Bangka, dalam banyak segi dialek Melayu yang digunakan
memiliki kemiripan dengan bahasa Melayu yang digunakan di daerah Melayu lain.
Gejala ini bisa dijelaskan dari beberapa sisi. Diantaranya karena secara
geografis letak Bangka Selain itu, secara historis ikatan cultural antara daerah melayu sangat erat.
Namun demikian kemiripan bahasa melayu Bangka
dengan bahasa melayu lain merupakan kondisi nyata yang menarik untuk dilakukan
penelitian kebahasaan secara lebih cermat dan mendalam. Mengingat banyak tutur
dialek Bangka yang berbeda dengan tutur dialek lain atau ada yang sama namun
makna yang berbeda.
Oleh karena itu memposisikan bahasa, pantun dan
aneka sastra yang berkembang di masyarakat Bangka menjadi amat penting
keberadaannya sebagai bagian interaksi budaya dan bahasa yang berkembang di Bangka
Belitung. Akhirnya menjadi harapan yang penting adanya usaha pelestarian
dan pengembangan kesusastraan lokal Bangka dengan berbagai bentuk dan kesempatan.
Dengan diapresiasinya hasil karya kesustraan
secara umum baik berupa kamus dialek Bangka, pantun Bangka,
mengisyaratkan adanya harapan untuk menjadikan budaya lokal Bangka dapat
bertahan dan berkembang. Sebab ditilik dari unsur pembentukannya, yaitu
kata, baik pantun maupun karya sasra melayu lain menjadi faktor pelengkap atau
memperkaya khazanah kesusastraan Nusantara.
Lebih dari itu salah satu bentuk karya seni,
dialek, pantun dan Mantra karya sasra melayu memiliki fungsi estetika maupun fungsi
pendidikan. Fungsi pendidikan pantun teraktualisasikan melalui aktivitas
pemasyarakatan nilai-nilai positif melalui baris-baris pantun. Seperti etika
bergaul, anjuran menuntut ilmu, dan pentingnya ketaatan kepada orang tua maupun
pada Tuhan..
Bagaimana melestarikan dan mengembangakan tutur
dialek Bangka, pantun dan Mantra sebagai khazanah budaya Bangka ditengah-tengah
perkembangan bahasa di wilayah BANGKA BELITUNG dan di wilayah melayu lainnya ?
tentu menjadi pekerjaan rumah kita semua terutama pemerintah daerah untuk
memfasilitasi berbagai usaha pelestarian dan pengembangannya.
Dapat di contohkan beberapa penggunaan kata yang
di gunakan masyarakat Bangka untuk memelayukan Bangka. Berkaca dengan
bahasa/kata yang digunakan oleh masyarakat melayu riau atau melayu luar Bangka.
“ AWAK ” Kata awak dalam penggunaannya pada
melayu Malaysia atau melayu Riau dapat di artikan menjadi “Saya,Hamba,
Aku,Daku, “ sedangkan pada daerah Sumatra daratan dapat mengandung arti engkau.
Kata awak jika di lihat dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti badan/tubu,diri
sendiri atausi usebutan bagi orang minang
kabau,saya,engkau/kamu,dan orang yang mengurusi kapal (ABK).
Penggunaan kata awak di Bangka dirasakan kurang
tepat karena jarang sekali masyarakat Bangka menyatakan AKU atau Engkau dengan
kata Awak.Jika pun ada Hanya segerintil daerah yang menggunakan Awak Sebagai
AKU.dan kurang populer di Bangka Belitung.
Kata lain yang sering digunakan Masyarakat Bangka
adalah” DATUK”. Kata Datuk yang digunakan dengan maksud memelayukan Bangka
seperti melayu Brunaidarusalam dan melayu lain yang menggunakan DATUK sebagai
sapaan kepada orang yang dihormati secara langsung (orang kedua tunggal) Misal
dalam percakapan antara anak muda kepada orang tua yang dihormati atau disegani
“ Selamat Pagi Datuk apa kabar” Datuk pada melayu semenanjung juga dapat digunakan
sebagai gelar seseorang “ Misal Datuk Pemanggku adat “dan lain sebagainya.
Kata Datuk dalam penggunaannya di Bangka
Merupakan Orang Ketiga Tunggal. DATUK dapat digunakan sebagai pengganti kata”
BELIAU” Misal dalam Penggunaannya sehari hari di Bangka Jika kita
berkunjung kerumah kerabat yang kebetulan orang yang tersebut tidak ada
ditempat dan kita bertemu dengan anggota keluarga lain maka kita akan bertanya kepada orang yang ada di
rumah tersebut “ Kemana Datuknya (kemana Beliaunya). Datuk Juga digunakan
masyarakat Bangka sebagai sebutan Kepada
Penunggu/penghuni (Magis). Misal, Jangen gati igak ikak maen dibaweh bateng
besak tu ade datuk e (Jangan sering bermain dibawah pohon besar ada datuknya).
Bahasa juga merupakan unsur penting dari sastra.
Dalam sastra melayu (lisan dan tulisan) bahasa yang digunakan adalah bahasa
melayu sesuai dengan lingkup kemelayuannya.Mulai dari lingkup melayu terkecil
kampung/Dusun hingga penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa
pemersatu bangsa Indonesia termasuk Rumpun Melayu di Indonesia.Sastra melayu
ketika digunakan dengan sesama melayu serumpun yang memiliki persamaan bahasa.Dialeg
dan bahasa Melayu daerah dapat di gunakan tetapi ketika bertemu dengan rumpun
melayu lain bahasa persatuan Bahasa Indonesia menjadi bahasa melayu Indonesia
yang dapat dimengerti semua suku di nusantara
Untuk menghindari kesalah pahaman dari
kata/bahasa/dialeg melayu itu sendiri. Penggunaan bahasa melayu daerah keskala
nasional dirasa kurang tepat. Demikin pula dengan penggunaan salah satu bahasa
melayu karena setiap daerah melayu di yang ada memiliki perdedaan dialeg.
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang
dapat digunakan untuk komunikasi lisan dan tulisan ( sastra lisan dan tulisan
)secara nasional dan juga dapat di mengerti oleh rumpun melayu Negara lain.
BAHASA MELAYU BERAGAM
Bahasa
Melayu adalah sejumlah bahasa yang
saling bermiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan beberapa tempat
lain. Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di
Brunei (sebagai bahasa Brunei), Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan
Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia); salah satu bahasa yang diakui
di Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa
Indonesia). Bahasa Melayu pernah menjadi lingua franca bagi perdagangan dan
hubungan politik di Nusantara. Migrasi kemudian juga memperluas pemakaiannya.
Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu dituturkan pula di
Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan,
sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh
penduduk Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.
Bahasa
Melayu merupakan rumpun bahasa Austronesia dan aksara pertama dalam bahasa
Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan
bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini,
berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan.
Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari
Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa
Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan
dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi
beragam.
Ragam
bahasa dan dialeg melayu juga terasa di Bangka Belitungsetiap daerah memiliki
gaya bahasa dialeg sendiri. Dalam pemanfaatannya sehari hari dialeg sungailiat
dirasakan dapat diterima di berbgai daerah bangka belitung .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar