PANTUN AJARKAN SANTUN
By. JAKA
19-12-2011
Pantun sangat berpotensi menyantunkan
penggunanya dalam berbahasa Indonesia. Tak hanya itu, pantun juga dapat
menyosialisasikan kesantunan berbahasa.Dengan pantun pula seseorang dapat
berargumentasi secara logis dan artistis.
Dengan pantun ini ada nilai ratio yang
dibalut seni, pada umumnya pantun juga membentuk kehalusan budi seseorang.
“Pantun adalah cara seseorang menyampaikan maksud atau isi hati kepada orang
lain secara sopan, santun dan tidak dengan kata-kata yang kasar
Pantun
disebut santun, sebab maksud hati tak disampaikan secara langsung tapi
dialihkan melalui penyertaan sampiran yang sesungguhnya lebih sering tak
berhubungan dengan isi pantun yang terdapat pada baris-baris berikutnya.“Artinya
dengan pantun, orang diajarkan untuk menyampaikan maksudnya dengan cara yang
sopan, halus dan santun meskipun apa yang akan disampaikannya itu sebenarnya
bentuk protes ataupun kecaman,”
ketika seseorang pembuat pantun merenung atau memikirkan bagaimana menautkan
kata-kata yang terdapat dalam baris-baris sampiran dengan kata-kata yang berada
dalam baris-baris berikutnya, maka secara tak langsung dia telah melakukan
seleksi atau memilih kata-kata yang digunakan, mana yang layak dan mana pula
yang tak layak.
Selain itu,pembuat pantun juga harus
memikirkan harmonisasi bunyi dari kata-kata terakhir dari dua baris sampiran
dan dua baris isi yang membentuk pantun.Tak tertutup kemungkinan pembuat pantun
terpaksa mengganti satu dari kata yang ada di baris-baris sampiran maupun di
baris-baris isi agar ketika diucapkan tercapai harmonisasi bunyi. Dan ketika
dikaji secara tak langsung akan melatih pembuat pantun santun menggunakan
kata-kata,”
Nah, begitu juga
seorang penikmat pantun. “Mereka akan merekam dalam benaknya untuk tak
sembarangan menggunakan kata-kata ketika akan menyampaikan maksud hati,jika
pantun diajarkan dalam kegiatan belajar di sekolah dan diaplikasikan, maka,
siswa akan menjadi santun dalam berbahasa sehari-hari.“Sikap mereka juga
nantinya akan lebih santun. Karena sudah tertanam dibenak mereka untuk
membiasakan diri menjadi santun,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar