Puisi
SEBUAH PERMAINAN
Pada titik ini, ujung jalan di depan
itu sudah tampak
tiap kali hari bertambah, kita pun
kian mendekat ke sana
Dan hari tak akan berulang
tak akan sekedar mengenang buah
tangan
dalam permainan anak-anak
tak akan mengulangi semuanya
Masing-masing mengesankan citra sendiri
Terkemuka ketika peran berdialog
menyusul baris untuk menyampaikan
maksud
Dalam kata-kata yang menenangkan pikiran
masuk ke dalam sebuah kosmos
sebuah tata yang tenang
antara kata langsung membentuk makna.
Tapi mungkin kita juga dapat melihat
hubungan antaranya
sebuah proses pertentangan atau
kontras yang akhirnya membuahkan
akhirnya menjunjung sesuatu yang
baru
yang tak beraturan,
yang liar dan tak terduga,
campuh dengan sebuah tata,
sebuah tertib,
sebuah ketenangan.
tak ada yang mutlak.
dengarkan sebagai bangunan yang satu
sebenarnya tak bermaksud di ubah
ada kaidah yang menyelinap di dalamnya
menggalibkan sebuah teka-teki
semantiknya terpadu
permainan asonansi dan aliterasi.
seperti menyusup dan membuat tata
yang menenangkan itu goyah
akan dikenang bukan hanya karena
maknanya
aku yang seutuhnya berpikir
tak pernah terjadi Impian
mencapai gagasan yang tak akan
pernah sampai
itu pula yang mengendalikan
citra-citra sesuai arahannya
minggu 1 juli 2012 (Sartika hotel)
TAPAK SAHABAT
Kusapu debu jalan bekas langkahmu
Mencari sisa yang dapat kunikati
Sampai akhir masaku
Tak sulit ku mencari tanda indah
Telah kau berikan tanpa sadar
Ku bersukur
Kepergianmu mengukir karya indah itu
Tak mampu membuat sebuah cerita sepertimu
Tapi mengikuti katamu akupun bangga karena mereka juga menikmatinya
Tak hanya bersembunyi dikesunyian
Ku yakin mereka juga bangga padaku
Hiasan Sudut
Hijau menggumpal disudut pandang
bias sianar hanya sebagian saja
awanpun pecah keteika mendekati
takmampu menerobos pekat
latar membayang dari jauh
hanya memandang dari kejauhan
hiasan sudut lebih menunjukkan auranya
walauhanya sedikit tapi mungkin berarti
Tolong Maafkan Aku,
Kawan
By. Jaka Filyamma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar